Laporan Wartawan Grid.ID, Hyashinta Amadeus Onen Pratiwi
Grid.ID - Trend komika ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga negara lain.
Jepang adalah salah satu negara di mana stand-up comedy juga menjadi hiburan bagi masyarakatnya.
Dilansir Next Shark, ada seorang mantan komika yang sempat menghiasi layar kaca Jepang yaitu Kotani Makoto.
Sayangnya, karirnya di bidang itu termasuk singkat.
( BACA : Unik Banget! Restoran Ini Persis Berada di Air Terjun )
Ia berakhir sebagai tunawisma di Tokyo, Jepang sekitar 4 tahun yang lalu.
Namun, Makoto mengaku sekarang ia merasa jauh lebih bahagia, lebih sukses, dan menerima asupan makan lebih dibandingkan sebelumnya.
Ceritanya beredar saat ia mengungkapkannya pada Koichi Tofugu.
Ia mengaku memenuhi kebutuhannya dengan menjadi tunawisma yang bisa disewa dengan harga 50 yen atau sekitar Rp 6 ribu per hari.
( BACA : Cuma karena Hal Sepele ini, Guru Tega Tampar Puluhan Muridnya di Kelas )
Beberapa bulan pertama menjadi tunawisma, ia sempat tinggal di jalanan.
Bulan pertama terasa begitu sulit.
Ia menggunakan telepon untuk menulis kehidupannya tanpa rumah di Twitter dan itu menjadi sedikit populer.
Dia juga mencoba mendapatkan pekerjaan paruh waktu, namun wawancaranya tidak begitu berakhir baik.
( BACA : Duo Penyanyi Dangdut Foto Bersama, Netizen : Janda Ketemu Janda )
Akhirnya ia menjual dirinya seharga Rp 6 ribu per hari.
Seorang komedian King Kong Nishino adalah orang pertama yang memberinya ide menjadi tunawisma di rumahnya.
Ia sempat tinggal di rumah itu selama beberapa waktu.
Namun gaya hidupnya yang berantakan membuatnya harus pergi.
Ia lupa mematikan air, mengotori rumah, dan menghilang tanpa membayar uang sewa.
Akhirnya dia murni menjadi tunawisma dan mengelola situs web di mana orang bisa memesan untuk bertemu dengan dia.
Bayarannya memang relatif kecil untuk satu hari, namun sebenarnya adalah sebuah ide brilian.
Orang akan merasa bersalah ketika hanya membayar Rp 6 ribu sehingga kebanyakan akan membayar lebih.
Makoto juga bersedia memberikan bantuan tanpa bayaran, tetapi orang malah akan memberinya makanan atau tempat untuk beristirahat dan tinggal sementara.
Gaya hidup tunawismanya malah membuatnya makan lebih teratur.
Dia mengaku malah mendapat apa yang ia sebut sebagai 'kelaurga dunia'.
Tidak hanya tempat tinggal, semua kebutuhan harian Makotod disediakan oleh kliennya.
Baju, smartphone, dan bahkan internetnya dibayarkan oleh pelanggannya.
Ia mengaku telah disewa sebanyak ribuan kali dan melakukan banyak hal.
Yang paling gila adalah ketika ia diminta berpose telanjang untuk sebuah karya seni.
Anehnya dia juga bertemu dengan istrinya lewat web ini.
Mereka menikah dengan dana sumbangan banyak orang yang dikumpulkan oleh istrinya.
Uang yang terkumpul sebanyak Rp 300 juta dari 273 orang donatur.
Bahkan ia menggunakan sisa uang pernikahannya untuk membantu korban bencana alam di Filipina.
Ia mengatakan dia tidak punya apa-apa, tetapi dia ingin membuat segala sesuatu lebih baik.
Dia pun tinggal terpisah dengan istrinya dan tetap menjadi tunawisma.
Sesekali dia akan mengunjungi istrinya jika kebetulan mendapatkan pelanggan di sekitar tempat tinggal istrinya.
(*)