Find Us On Social Media :

Gadis Kecil Ini Ingin Bunuh Diri, Namun Bajunya Akhirnya Menyelamatkannya

By Afif Khoirul M, Sabtu, 16 September 2017 | 01:09 WIB

Seorang anak sekolah mencoba bunuh diri

Laporan Wartawan Grid.ID, Hyashinta Amadeus Onen Pratiwi

Grid.ID - Mungkin kamu tidak asing lagi dengan berita bunuh diri.

Namun kali ini ada yang sedikit berbeda.

Yang ingin melakukan bunuh diri adalah seorang anak SD yang akhirnya selamat karena bajunya.

Dilansir Next Shark, kejadian ini terjadi di gedung berlantai 17 di Duyun, Provinsi Guizhou, Tiongkok.

( BACA : 5 Alasan Mengapa Selulit Masih Muncul Meski Badan Kamu Kurus dan Ramping )

Petugas pemadam kebakaran yang menanggapi kejadian ini tiba di atap dalam upaya menyelamatkan gadis cilik ini.

Namun gadis itu malah meminta mereka untuk mundur.

Menurut Shanghaiist, gadis itu sangat tertekan ketika teman-teman dan keluarganya berusaha menyakinkannya untuk tidak melompat.

Namun, akhirnya kepala sekolahnya bertindak berani dan cepat.

( BACA : 4 Bahan Alami yang Bisa Kamu Gunakan Untuk Mengobati Rasa Gatal Akibat Digigit Semut )

Ia menggunakan kesempatan sempurna untuk meraih baju anak itu sebelum terlambat.

Akhirnya berkat bajunya yang ditarik, ia berhasil diselamatkan dan dibawa ke tempat yang aman.

Kejadian serupa pernah terjadi di Taiwan namun sayang insiden ini berakhir dengan tragedi.

Anak sekolah itu sudah terlanjur melompat sebelum polisi berhasil menyelamatkannya.

( BACA : Koleksi 9 Gaya Luaran Busana Hijab ala Rina Nose yang Santun dan Disukai Netizen, Inspiratif! )

Usaha bunuh diri di kalangan pelajar memang semakin menonjol di Tiongkok.

Salah satunya adalah karena tekanan akademis yang luar biasa.

Sejumlah orang tua di Hong Kong menyarankan sekolah untuk membatasi waktu belajar siswa dan memba

Menurut South China Morning Post, sekitar 90% orang tua dan siswa yang mengikuti survei pencegahan bunuh diri seorang siswa memilih sekolah untuk menerapkan jam studi standar.

Mereka mengaku jam belajar standar maksimal adalah 7 jam.

Semakin banyak jam belajar, mereka menjadi tidak sempat lagi berbicara dengan orang tuanya dengan intens.

(*)