Find Us On Social Media :

Nggak Usah Takut Nggak Kuat Ketika Naik ke Kawah Gunung Ijen, Ini Solusinya

By Alfa, Sabtu, 16 September 2017 | 01:46 WIB

Salah satu obyek wisata di Kabupaten Banyuwangi. Pintu masuk kawasan wisata Kawah Ijen di Banyuwangi.

Grid.ID - Kawah Gunung Ijen, di perbatasan Bondowoso dan Banyuwangi, Jawa Timur sangat patut didatangi bagi pecinta para petualang.

Jalan kaki yang harus ditempuh pengunjung berjarak tiga kilometer dari pos akhir Paltuding melalui jalan setapak yang berpasir.

Hal inilah yang terkadang membuat orang enggan mengunjungi kawah gunung Ijen. 

Buat kamu, nggak perlu takut bakalan nggak kuat nanjak berjalan ke kawah gunung Ijen. 

Ternyata ada solusinya berupa "taksi manusia".

Baca : 8 Momen Bahagia Laudya Cynthia Bella Dengan Anak Tirinya, Nomor 6 Lucu Banget Ekspresinya

Selama mendaki Gunung Ijen, Jawa Timur, tawaran untuk naik "ojek" dan "taksi" lazim ditemukan. Memangnya di mana dan bagaimana "ojek"dan "taksi" itu beroperasi?

Eits, jangan langsung diterjemahkan secara harfiah tawaran tersebut.

"Ojek" maupun "taksi" di Gunung Ijen sebenarnya adalah sebuah gerobak yang telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga bisa ditumpangi oleh manusia.

Penggeraknya pun manusia, bukan menggunakan mesin.

Baca : Tak Hanya Laudya Cynthia Bella, Inilah 9 Selebriti Wanita Dinikahi Pengusaha, Nomor 9 Akhirnya Cerai

"Ini gerobaknya buat sendiri. Jadi nanti tamu tinggal duduk saja," kata salah seorang "supir taksi" di Gunung Ijen, Dian Marsino (29) kepada KompasTravel beberapa waktu lalu yang dikutip Grid.ID.

Gerobak bisa digunakan dengan cara didorong dan panjangnya bervariasi, mulai dari satu meter.

Di bagian belakang gerobak ada dua batang besi sebagai alat kemudi.

Seorang supir taksi lainnya mengatakan, gerobak ini adalah hasil buatan salah seorang warga Banyuwangi. Sekali membuat gerobak diperlukan biaya mencapai Rp 1,5 juta.

Baca : Inilah 6 Mas Kawin Selebriti Wanita yang Dinikahi Pria Malaysia, Nomor 6 Cuma Rp 1 Juta

"Ini tromolnya pakai punya motor. Jadi ada kampas remnya. Bannya juga pakai ban motor. Remnya dijamin pakem," ujarnya

Ukuran ban motor yang digunakan bervariasi, ada yang menggunakan pelek berdiameter 17 inci dan ada juga yang menggunakan pelek berdiameter 16 inci.

Bagian dalam gerobak biasanya dimodifikasi menggunakan busa.

Alasannya, agar membuat wisatawan lebih nyaman ketika naik gerobak di medan pendakian yang bergelombang.

Baca : Sama-sama Memakai Baju Putih, Inilah Penampilan Engku Emran Saat Pernikahan Pertamanya

"Ini rangkanya dibuat dari besi. Dijamin aman," ujar laki-laki itu sambil menyakinkan.

Wisatawan bisa duduk dengan meluruskan kaki. Pilihan lainnya, wisatawan bisa duduk dengan menekuk kaki.

Di bagian alat kemudi, ada dua tuas rem yang disambungkan dengan kabel atau besi.

Mekanisme rem pada "taksi" Gunung Ijen menggunakan tromol.

Menurut Marsino, jasa "taksi" di Gunung Ijen ini sudah hadir sejak tahun 2015.

Baca : 3 Penyanyi Wanita Ini Dulunya TKI, Nomor 3 Terkenal Berkat Videonya

Penjual jasa itu biasanya menyambi bekerja sebagai penambang atau pengangkut batu belerang di Gunung Ijen.

Harga jasa taksi di Gunung Ijen yang ditawarkan memang belum standar.

Biaya taksi untuk naik dan turun Gunung Ijen ditawarkan mulai Rp 600.000.

"Saya naik taksi itu sekitar satu kilometer ke pintu pendakian. Dia minta bayarnya Rp 25.000 atau seikhlasnya karena sudah siang," ujar Sarah, salah satu wisatawan yang sedang menaiki "taksi" Ijen. (*)

Baca : Inilah 5 Istri Pemilik Stasiun TV Swasta di Indonesia, Nomor 4 Paling Muda

Artikel ini juga tayang di Kompas.com dengan judul "Taksi Manusia" di Gunung Ijen, Begini Faktanya...