Find Us On Social Media :

Bangga, Inilah 7 Produk Fashion Asli Buatan Indonesia yang Mendunia, Nomor 3 Milenial Banget!

By Alfa Pratama, Sabtu, 16 September 2017 | 21:48 WIB

Gerai Edward Forrer di Jalan Teuku Umar No.275, Denpasar

Grid.ID - Tak seperti generasi muda pada tahun 2000-an yang bangga akan produk fashion luar negeri, ternyata anak muda tahun 90-an lebih bangga mengenakan busana buatan dalam negeri.

Fakta itu dikuatkan dengan pernyataan Nicko Krisna, Founder Komunitas Generasi 90-an.

Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Nicko Krisna mengatakan bahwa pada era 90-an, ada lima koleksi dan merek busana wajib di dalam lemari pakaian tiap anak muda zaman dulu tersebut.

Lima merek busana buatan lokal yang sempat menjadi tren pada tahun 90-an adalah Hammer, Osella, Arnett, Poshboy, dan CF. 

Saat ini banyak konsumen di Indonesia rata-rata memilih produk yang berkualitas terutama produk-produk import. 

Bahkan menurut sebuah penelitian perilaku konsumen menyatakan bahwa merek yang memiliki status prestis atau yang memiliki simbol merek yang mencerminkan pemakainya akan membuat orang cenderung menggunakan merek tersebut meski produk yang dibelinya adalah produk tiruan.

Baca : 8 Momen Bahagia Laudya Cynthia Bella Dengan Anak Tirinya, Nomor 6 Lucu Banget Ekspresinya

Sungguh miris jika produk dalam negeri dikira kualitasnya lebih rendah dari produk import.

Faktanya, ada produk-produk dalam negeri yang kualitasnya lebih bagus dan disenangi oleh warga luar Indonesia.

Produk dalam negeri ini pun banyak yang mengira jika produk ini adalah produk lokal hanya gara-gara namanya menggunakan nama asing.

Baca : Inilah 5 Istri Pemilik Stasiun TV Swasta di Indonesia, Nomor 4 Paling Muda

Inilah 7 produk fashion dalam negeri yang dikira produk import yang membuat kamu bangga memakainya. 

1. Edward Forrer

Edward Forrer adalah perusahaan alas kaki dan tas asal Indonesia.

Perusahaan ini dinamakan sesuai nama pendirinya, Edward Forrer, yang akrab disapa Edo.

Ia mulai memproduksi sepatu pada tahun 1989 di Bandung, Jawa Barat.

Edo memulai usahanya berjualan sepatu dari pintu ke pintu.

Sepatu buatannya ketika itu dikenal unik dan kukuh karena dibuat dengan tangan serta desainnya dikustomisasi. 

Dengan cepat namanya menyebar dan dalam setahun, produksi sepatu yang awalnya hanya lima pesanan dalam seminggu bertambah menjadi lima pesanan dalam sehari.

Pada tahun 1990, bermodalkan uang Rp.200.000 Edward membeli sebuah mesin jahit dan merekrut dua orang karyawan.

Kini Edward Forrer memiliki lebih dari 50 gerai di Indonesia, Australia, Malaysia, dan Hawaii.

Baca : 3 Penyanyi Wanita Ini Dulunya TKI, Nomor 3 Terkenal Berkat Videonya

2. Tomkins

Tomkins adalah merek sepatu buatan Indonesia yang diproduksi oleh  PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk.

Dikutip dari laman Primarindo, pada awal pendirian, perusahaan ini memproduksi sepatu sport yang seluruhnya diekspor.

Pada tahun 2002, Reebok yang merupakan buyer utama perusahaan ini melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya pemesanan. 

Seiring dengan terhentinya pemesanan ekspor tersebut, perusahaan yang memilki pabrik di Gedebage, Bandung mulai merintis penjualan sepatu di pasar dalam negeri dengan merk sendiri yaitu “Tomkins”. 

Sampai saat ini, penjualan sepatu Tomkins telah tersebar ke seluruh Indonesia dan bisa dipesan melalui online/e-commerce. 

Produknya beragam, mulai dari sepatu anak-anak, sepatu anak muda, hingga sepatu wanita.

Baca : Ternyata, Ini Lho, 5 Foto Anak SD yang Ketika Dewasa Hatinya Diluluhkan oleh Hamish Daud

3. Wakai

Banyak orang Indonesia bahwa sepatu merk wakai adalah buatan Jepang.

Padahal, Wakai adalah produk asli buatan Indonesia lo!

Kasut kain tersebut diproduksi oleh PT Metroxx Global, merupakan pemegang lisensi produk fashion mancanegara, termasuk Crocs dan Superdry.

Jepang hanya menyentuh sebagian besar desain sepatu, sehingga Wakai pun mencantumkan embel-embel made of Japan, yang sekilas terbaca made in Japan.

Baca : Inilah 9 Kejadian Menyeramkan di Daerah Yishun, Tempat Tinggal Presiden Singapura Halimah Yacob

4. Buccheri 

Jika dilihart dari nama terlihat seperti produk import. 

Padahal faktanya Buccheri yang mulai diproduksi pada tahun 1980an ini ini diproduksi oleh PT. Vigano Cipta Perdana.

Memakai bahan yang berkualitas dan model yang menarik memberik kesan sepatu ini adalah barang import.

Hal itu membuat banyak orang mengira produk ini adalah buatan luar negeri.

Buccheri telah menjadi salah satu industri fasion ternama di dunia.

Diawali dengan sebuah toko kecil di Pasar Baru, Jakarta Pusat, kini produk Buccheri telah memiliki lebih dari 90 cabang yang di seluruh Indonesia.

Baca : Cantiknya Awet, Inilah 5 Penyanyi Wanita Berumur di Atas 40 Tahun yang Tetap Menawan, Nomor 5 Punya Anak 4

5. The Executive 

Produk ini diproduksi oleh kelompok Delamibrands yang bergerak di bidang fashion baik untuk wanita maupun pria.

Awalnya, The Executive bernama “Executive 99″ yang lahir tahun 1974.

Lalu pada tahun 1985 berganti pemilik, dan tahun 2000 berganti nama menjadi The Executive.

Saat ini, brand The Executive bisa dijumpai di berbagai kota di Indonesia. 

Selain di Indonesia, gerai The Executive juga bisa ditemui di Malaysia, Singapura, dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.

Baca : 7 Gaya Baju Putih Ala Shandy Aulia, Nomor 7 Keterlauan Seksinya

6. Lea Jeans

Jins dengan merek LEA cukup terkenal untuk para penyuka jins di Indonesia.

Dengan logo dan model iklan berbau Amerika, mungkin banyak orang yang mengira bahwa produk tersebut buatan luar negeri.

Lea Jeans merupakan produksi asli dari PT Lea Sanent yang pabriknya beroperasi di Tangerang, Banten.

Merek yang cukup ternama ini pertama kali diluncurkan pada tahun 1976 dengan produk pakaian casual, jeans, dan aksesoris lainnya berdesain ala Amerika.

Di Jakarta dan sekitarnya, ada 4 gerai mandiri Lea Jeans, di Citraland Mall, Blok M Plaza, Atrium Plaza, dan Margo City Depok.

Baca : 7 Gaya Pakaian Okky Lukman yang Kini Makin Langsing, Dari Formal Hingga Kasual

7. Sophie Martin 

Pencetus produk Sophie Martin adalah orang Perancis bernama Bruno Hasson dan Sophie Martin.

Di tahun 1989, Hasson datang ke Indonesia dan pasangannya Sophie yang juga gemar mendesain tas pun akhirnya memutuskan untuk bisnis tas di Indonesia.

Diproduksi di Indonesia, Sophie Martin pun akhirnya digemari oleh kaum wanita di Indonesia.

Baca : Supaya Bisa Rileks di Akhir Pekan, Mintalah Suami Lakukan 2 Pijatan Ini, Dijamin Tambah Greng...