ujar Prof. Dr. dr. Andrijono, SpOG(K), Ketua Umum Himpunan Onkologi &Ginekologi di Indonesia dalam acara Pencanangan Duta Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS), Senin (14/8/2017) di Jakarta.
Tindakan terpenting untuk mencegah terjadinya kanker serviks adalah melalui vaksinasi HPV.
Vaksinasi HPV membuat tubuh membentuk antibodi terhadap virus HPV, sehingga virus yang masuk akan mati dan tidak sampai menimbulkan kanker serviks.
Vaksin ini dapat diberikan kepada anak-anak laki dan perempuan mulai usia 9 tahun; bagi perempuan dewasa bahkan bisa diberikan sampai usia 55 tahun.
Sedangkan tindakan sekunder yang bisa dilakukan yaitu melalukan deteksi dini dengan Pap Smear.
Pap Smear -- uji ginekologi yang membantu mendeteksi sel abnormal pada lapisan serviks sebelum menjadi prakanker serviks dan selanjutnya berkembang menjadi kanker.
Apabila hasil Tes Pap dinyatakan positif terhadap adanya sel abnormal pada lapisan serviks,
maka tindakan terapi dapat dilakukan untuk mencegahnya menjadi kanker.
(BACA: Begini Konsep Outlet Bisnis Kuliner Milik Umi Pipik ke 20 'Mbok Judes', Simak Videonya)
Menurut Dr. Venita, Kepala Bidang Pelayanan Sosial Yayasan Kanker Indonesia DKI Jakarta,
selain melakukan dua tindakan tersebut, pencegahan kanker serviks juga harus didukung dengan kebiasaan pola hidup yang baik.
Selalu menjaga kebersihan dimulai dari langkah-langkah higenis seperti cuci tangan sebelum dan sesudah makan.