Find Us On Social Media :

Ganjil, Sejumlah Arkeolog Kaget Saat Temukan Topeng Kuno, Berkaitan dengan Kematian

By Ahmad Rifai, Selasa, 19 September 2017 | 02:11 WIB

Temuan topeng mencengangkan | Daily Mail

Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai

Grid.ID - Pasti kamu akan kaget dengan temuan para arkeolog berikut ini.

Sebuah makam kuno ditemukan di situs kota kuno Maya.

Mereka menyebut makam ini sebagai persemayaman 'dewa-raja'.

Diperkirakan, artefak yang ditemukan di kota Waka, utara Guatemala, dibuat sekitar tahun 300 dan 350 Masehi.

(Baca juga: Kahiyang Segera Menikah, Ini 8 Fakta Tentang Pernikahan Putra Jokowi, Gibran Rakabuming, Nomor 6 Souvenirnya Sederhana Banget!)

Dalam makam kuno ini, ditemukan topeng menakjubkan.

Diindikasikan dari topeng ini, makam-makan ini berisikan anggota-anggota keluarga kerajaan.

Dikutip wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai, dari Daily Mail, diduga ini adalah makan kerajaan paling awal.

Sebelumnya, pra peneliti di situs ini telah mengungkap 6 makam kerajaan dan sebuah persembahan bagi penguburan.

(Baca juga: Nggak Nyangka! Harga Tas Kahiyang Ayu Putri Presiden Jokowi Ini 16 Kali Lipat Lebih Mahal dari Harga Tas Putri Presiden Amerika Donald Trump )

Persembahan ini sendiri diperkirakan terjadi di abad 5, 6, dan 7 Masehi.

Penemuan ini sendiri ditemukan oleh kerjasama antara akeolog Amerika Serikat-Guiatelama.

Direktur riset David Freidel, seorang profesor antropologi dalam seni dan sains di Washington University, mengatakan, "Peradaban Maya klasik menghormati sang ilahiahnya."

"Mereka memperlakukan sebagai jiwa yang hidup setelah kematian."

(Baca juga: Pernah Ikuti Ajang Miss World, Ini Dia Transformasi Titi DJ Sejak Dulu Hingga Sekarang, Pantes Kalau Anaknya Cantik!)

Pada periode klasik, kota ini mengurus rute perdagangan utama, dari utara ke selatan dan timur ke barat.

Pemakaman baru ini dikenal sebagai kompleks Pemakaman 80, berasal dari tahun-tahun awal dinasti Wak.

Wak adalah salah satu dinasti Maya yang paling awal dikenal.

Berdasarkan penghitungan teks sejarah di situs tersebut, dinasti ini diduga telah didirikan di abad 2 Masehi.

(Baca juga Meski Mematikan, Ternyata Kamu Bisa Cegah Kanker Serviks)

Nama raja pada waktu itu diperkirakan adalah Raja Te' Chan Ahk.

Kemuka para arkeolog dalam penelitan ini, raja Wak ini secara historis memerintah pada awal abad ke-4 Masehi.

Terhitung sejak 2003, Dr. Freidel telah memulai penelitian di situs ini bekerjasama dengan para arkeolog Guatemala.

Antropolog Juan Carlos Pérez Calderon dari San Carlos Universitiy dan Damien Marken dari Bloomsburg University adalah co-director dari proyek ini.

(Baca juga: Meski Mematikan, Ternyata Kamu Bisa Cegah Kanker Serviks)

Tim melakukan penggalian terowongan di dalam Istana Acropolis yang menuju ke makam baru.

Identifikasi makam sebagai sebuah kerajaan didasarkan pada adanya topeng batu.

Ini bukan sekedar topeng biasa karena ini adalah topeng batu giok.

Pada dahi topeng tersebut ada ornamen jagung.

(Baca juga: Sama-sama Berada di Tempat ini, Mulan Jameela Lagi Akur sama Maia Estianty?)

Raja Maya sendiri digambarkan sebagai peniru Tuhan Jagung.

Para arkeolog menduga topeng digunakan sebagai penutup wajah.

Sebelumnya, para arkeologi di Tikal juga menemukan topeng sejenis ini pada tahun 1960.(*)