Laporan Wartawan Grid.ID, Dinda Tiara Alfianti
Grid.ID – Kecenderungan sikap konsumtif karena selalu berusaha mengikuti tren gaya hidup yang tengah diminati masyarakat urban khususnya fashion memberi peluang pada banyak pengusaha.
Apalagi, media sosial juga menciptakan kemudahan bagi siapa saja yang berniat mendulang rupiah dari bisnis rumahan hanya dengan menjual pakaian, baik sebagai desainer amatir maupun reseller.
Nah, bagi kamu yang sedang menekuni bisnis mode atau memang baru berniat memulai usaha di dunia fashion dengan berjualan koleksi pakaian, tips dari Aju Isni Karim, fashionpreneur sekaligus mantan fashion stylist ini dapat kamu terapkan, loh!
( BACA : Plagiarisme Model Busana dalam Bisnis Fashion Online di Media Sosial, Ini Cara Bijak Menyikapinya! )
Isni, sapaan akrab wanita berusia 45 tahun ini terbilang berhasil dengan bertahan selama 12 tahun membangun label seperti L.tru, ma.na, dan ka.na yang dirintisnya bersama dua sahabatnya Tia Wigati dan Dewi Novianty.
Baginya, untuk menjadi sukses di bisnis mode seperti sekarang tak harus punya latar belakang sekolah mode sebagai acuan.
"Aku nggak pernah sekolah mode sih, tapi yang jadi pegangan aku adalah karena aku punya basic penulis di media fashion selama lebih dari 10 tahun. Jadi karena itu, aku jadi terbiasa untuk meneliti tren fashion apa yang sedang ada dan diminati para wanita," jelas wanita berusia 45 tahun ini.
Selain itu, ia juga bekerja sama dengan kedua temannya yang punya keahlian yang berbeda seperti di bidang keuangan, desain dan penikmat fashion yang bisa bekerja sama untuk mendirikan usaha fashionnya.
Jika kamu ingin usaha mode yang kamu rintis sukses, kamu harus paham dengan tren mode yang sedang terjadi dan diminati oleh para penikmat fashion di pasaran di tengah persaingan bisnis yang begitu ketat.
"Tak hanya tren yang terjadi sih menurut aku, kita juga harus pandai membaca tren yang akan terjadi satu tahun ke depan, supaya koleksi yang kita punya nggak ketinggalan dengan merek-merek lain," kata Isni.