Tempat yang dipilih adalah Big, sebuah pulau terpencil di Hawaii.
Para kru ditempatkan di sebuah fasilitas di Hawaii Space Exploration Analog and Simulation (HI-SEAS) University of Hawaii di gunung berapi Mauna Loa.
Untuk semakin menyerupai Mars, simulasi juga dilengkapi dengan penundaan komunikasi selama 20 menit dengan "dunia luar".
Jangka waktu ini diperkirakan seperti waktu tunda komunikasi antara Mars dan Bumi.
(BACA JUGA: Dihukum 10 Bulan Penjara, Ridho dan Rhoma Sama-sama Bersyukur...)
Selain itu, kru juga tinggal dalam sebuah kubah seluas 111 meter persegi dan selalu menggunakan sensor yang akan membantu memonitor kesehatan mereka.
Pada hari Minggu (17/9/2017), para kru akhirnya menyelesaikan misinya.
Mereka berhasil menyelesaikan misi dan memberikan kontribusi melalui kehidupan yang mereka jalani selama delapan bulan, termasuk memberikan pemahaman mengenai efek psikologis jangka panjang yang terjadi terhadap astronot.
(BACA JUGA: Raline Shah Akan Duet dengan Sheila Madjid, Alasannya Sederhana!)
Situs Phys.org pernah mengungkapkan bahwa hal pertama yang nantinya akan dilakukan oleh tim selepas delapan bulan memakan makanan beku adalah pesta makan buah-buahan dan sayuran.
Dengan pemikiran itu, NASA memiliki gambaran bahwa hal mendasar yang harus dipenuhi untuk menghindari efek buruk dari isolasi, serta menjaga ketegangan, cukup sederhana, yaitu makanan yang lebih baik.
Misi yang melelahkan ini sebenarnya merupakan salah satu persiapan yang dilakukan dalam perjalanan progresif ke Mars, sebuah pencapaian yang setidaknya paling cepat terjadi pada tahun 2030-an nanti.