Laporan Wartawan Grid.ID, Hyashinta Amadeus
Grid.ID - Pernahkah kamu membayangkan dirampok oleh segerombolan orang ketika naik mobil?
Barang apa yang kamu selamatkan pertama kali?
Mungkin jawabannya beragam, namun mahasiswa ini punya alasan kuat untuk menyelamatkan barang satu ini.
Dilansir World of Buzz, ada seorang mahasiswa yang dirampok.
Ia bernama Noxolo Ntuli, gadis berusia 26 tahun asal Afrika Selatan.
(BACA JUGA: Sweet Banget, Pria Ini Buatkan Benda Ini Untuk Pacarnya yang Sering Depresi!)
Dia sedang menempuh pendidikan untuk gelar master di bidang zoologi.
Ia pun merasa ngeri atas kejadian ini.
Tiba-tiba ada sebuah mobil yang berhenti di sampingnya.
Dua pria melompat keluar dari mobil.
Salah satu dari mereka memegang pistol.
Sementara itu, satu orang lagi berusaha merebut tasnya.
Namun perempuan ini menolak dan melindungi tasnya sekuat tenaga.
Dia terlihat berusaha kabur di pinggir jalan sambil melindungi tasnya.
Ternyata dia punya alasan kuat.
Mahasiswa mana yang tidak akrab dengan sebutan skripsi atau thesis?
Ya, butuh waktu berhati-hari untuk mengumpulkan data, menulis, dan belum lagi waktu tidur yang berkurang.
Semua dengan harapan dapat melewati proses sidang dan mendapatkan gelar.
(BACA JUGA: Ayahanda Paramitha Rusady Meninggal Dunia)
Inilah alasan perempuan ini. Dia melindungi thesisnya.
"Saya hampir selesai dengan apa yang saya tulis, tidak mungkin saya membiarkan mereka mengambilnya, "katanya kepada BBC News.
Dia mengaku perampok itu berusaha memasukkannya ke dalam mobil namun dia melawan sekuat tenaga.
Akhirnya mereka menyerah.
Selama perkelahian berlangsung, salah satu pria mengarahkan pistol ke kepalanya dan mengancam untuk menembaknya.
(BACA JUGA: Dramanya Segera Tayang, Ini yang Didapatakan Kai Dari Member EXO Lainnya)
Namun Noxolo tetap memegang erat tasnya.
Dia berpikir jika dia kehilangan thesisnya, dia harus meminta perpanjangan sampai tahun depan.
Sejak kejadian ini, akhirnya dia membuat duplikasi data agar dia tidak khawatir ketika hard-disk nya hilang.
Dia juga menyarankan mahasiswa lain untuk melakukan hal serupa karena kita tidak pernah tahu kapan kejadian malang menimpa kita.
(*)