Laporan Wartawan Grid.ID, Hyashinta Amadeus
Grid.ID - Mungkin kamu belum pernah mendengar nama Stanislav Petrov.
Dia adalah seorang perwira Soviet (Sekarang Rusia) yang mencegah krisis nuklir.
Dilansir Metro, pria ini telah meninggal pada 19 Mei 2017.
Namun berita kematiannya baru terungkap bulan ini setelah seorang sahabat menelepon ke Jerman.
(BACA JUGA: Bosan Menunggu, Anjing Ini Lakukan Hal Lucu yang Mengesankan, Lihat Videonya)
Anaknya mengatakan bahwa ayahnya sudah meninggal di daerah pinggiran Moskow dimana dia tinggal sendirian di masa pensiunnya.
Penyebab kematiannya tidak diumumkan.
Ketika muda dia belajar di Kiev Higher Engineering Radio-Technical College of the Soviet Air Force, sebelum bergabung dengan Angkatan Udara untuk Uni Soviet.
Minggu depan adalah ulang tahun ke-34 di mana dia melakukan aksi heroiknya.
(BACA JUGA: The King Loves Series Tamat, YoonA Posting Beginian di Instagram)
Saat itu layar radar menunjukkan bahwa ada serangan rudal dari Amerika Serikat sedang menuju Uni Soviet.
Ketika dia menyelidiki, ada sekitar 4 rudal susulan yang diluncurkan.
Dia punya waktu 15 menit untuk memutuskan apakah akan melapor ke atasannya.
Yang harus dia lakukan saat itu adalah meraih telepon dan memberitahu komandan tertingginya.
Namun dia tidak bisa bergerak.
(BACA JUGA:Lama Tak Terlihat, Begini Kabar Chef Ganteng Arnold Poernomo Sekarang, Makin Mesra sama Istri! )
Dengan tenang ia menghadapi tekanan kuat.
Ia ingat apa yang diajarkan padanya ketika AS menyerang bahwa Uni Soviet akan melancarkan serangan habis-habisan ketika mereka diserang.
Dengan demikian, sudah pasti akan ada perang nuklir yang terjadi.
Akhirnya dia memutuskan untuk untuk tidak melapor ke komandan tertinggi.
(BACA JUGA: Gawat! 9 Penampilan Cantik dan Seksinya Aura Kasih Saat Pakai Gaun, Bisa Bikin Kamu Lupa Daratan)
Namun dia melapor ke atasannya bahwa alarm keamaan mengalami kerusakan sistem.
Tak lama kemudian ternyata apa yang dia katakan benar.
Satelit Soviet yang terdaftar sebagai rudal sebenarnya adalah sinar matahari yang tercermin di atas awan.
Petrov tidak mendapat pujian saat itu.
Sebagai gantinya, dia diberitahu untuk membuat kesalahan dalam buku catatannya, dan atasannya disalahkan atas kerusakan sistem.
Aksi Petrov ini dirahasikan lebih dari 10 tahun.
Akhir hidupnya tidak terlalu layak.
Dia harus menanam kentang sendiri agar bisa makan, padahal dia adalah pahlawan yang mencegah krisis nuklir AS dengan Uni Soviet.
(*)