Semua masalah mereka ternyata didalangi oleh Poppy (Julianne Moore) yang merupakan pemimpin kartel penjual narkoba yang punya niat jahat untuk menguasai dunia dengan menculik Elton John (Elton John).
Kalau kamu membaca tulisan di atas dan mengira bahwa semua jalan cerita telah dispoiler, maka kamu tak perlu khawatir karena tadi itu hanya sebagian KECIL dari alur cerita yang ada.
Ya, film Kingsman: The Golden Circle begitu dipadati dengan alur cerita dan adegan yang penuh aksi seolah tanpa rem dan terus ngebut sampai film berakhir.
Sayangnya hal tersebut walaupun membuat film ini terasa fun, tapi juga menjadi terasa hambar karena penonton tidak diberi kesempatan untuk meresapi momen yang terjadi.
Padahal ada banyak momen di mana akan memiliki dampak emosional kepada penonton, seandainya alur cerita film ini melambat sedikit untuk memerlihatkan kekuatan karakter dari para agen ini.
Alur yang melambat itu baru terjadi menjelang akhir film, di mana momen yang seharusnya emosional itu akhirnya menjadi biasa saja karena sekian banyaknya momen semacam yang terlewat.
Secara garis besar, film Kingsman: The Golden Circle memang film untuk kaum lelaki karena penuh adegan testosteron dan maskulin. Bahkan ada beberapa adegan yang cenderung membuat wanita hanya sebagai stereotype saja.
Musuh pada film kali ini juga kalah mengancam dibanding film sebelumnya. Poppy yang diperankan Julianne Moore digambarkan sebagai seorang sakit jiwa yang saking sadisnya terlihat terlalu komikal dan tidak membuat orang merinding. Motifnya pun juga tidak terlalu penting.
Kingsman The Golden Circle berusaha untuk menampilkan semua hal, dari adegan aksi yang terlihat seperti animasi kartun, sampai dengan lelucon satir yang menyindir Donald Trump.
Kalau kamu suka dengan film semacam itu, maka kamu akan menyukai sekuel kedua ini. Tapi kalau kamu mencari film yang menggugah emosional atau membuatmu berpikir, film ini kurang cocok.
Rating 3 dari 5. (*)