Eksperimen ini melibatkan induk laba-laba dan juga laba-laba betina yang belum kawin di sarang yang terisolasi.
Kemudian, peneliti mengamati bagaimana keluarga laba-laba itu merawat telur, memberi makan, dan puncaknya adalah memberikan diri sendiri untuk dimakan oleh generasi berikutnya.
Menurut hipotesis dari tim, perilaku ini adalah bentuk mekanisme evolusi.
"Semakin banyak gen yang menyebar ke generasi berikutnya, justru semakin baik.
Jadi, mengorbankan tubuh sebagai makanan adalah solusi evolusioner yang masuk akal," jelas Bilde.
Pengorbanan si induk laba-laba ini pun ternyata juga tak pilih-pilih.
Fakta ini ditemukan oleh Jonathan Pruitt ahli ekologi dari University of California, Santa Barbara, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Dia memaparkan jika S dumicola sepertinya tidak cukup pintar untuk mengenali milik siapakah anak atau telur yang ada di tempat tinggal mereka.
Namun, yang jelas sang induk akan memperlakukan telur atau anak itu sama saja.
"Saya menduga bahwa betina tidak mampu membedakan antara telur mereka atau milik betina lain," kata Pruitt.
Alasannya mungkin karena laba-laba beludru adalah spesies laba-laba sosial.
"Jadi mereka tinggal dalam sebuah koloni yang terdiri dari kerabat dekat, bahkan jika betina bertelur, mereka tak segan membantu kerabat lainnya," imbuh Pruitt.
Temuan ini dipublikasikan dalam Animal Behaviour. (Kompas.com/Monika Novena)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Inikah Laba-laba Paling Durhaka di Dunia?