Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Luar biasa, ternyata driver Go-Jek Indonesia ada yang bule lho.
Anton Lucanus, belakangan jadi bahan obrolan di dunia daring.
Dia bikin geger banyak orang, sebab bukan hal umum seorang bule jadi tukang ojek.
Sebelumnya, muncul postingan mengagetkan di Instagram.
(Baca juga: Orang Indonesia Belum Banyak yang Tahu, Gara-Gara Situs Ini, Wanita Pemalang Dilamar Bule asal Belanda)
Terpampang foto seorang bule yang tengah mengenakan setelan khas driver Go-Jek Indonesia.
Helm dan jaket khas berwarna hijau dengan selingan hitam terbalut pada tubuh bule ini.
Pemilik akun @ojekbule juga memperlihatkan adegan dalam beberapa foto saat dirinya diduga menemui seorang pelanggan.
Wartawan Grid.ID berhasil menelusuri akun Facebook, Linkedin, serta Instagram milik Anton Lucanus.
(Baca juga: TERPOPULER: 7 Artis yang Hamil Saat Nikah, Denny Sumargo Ketemu Nyi Roro Kidul, dan Kurusnya Manohara Sekarang)
Terdapat banyak fakta mencengangkan dan patut jadi penyemangat hidup.
Dalam perkenalan singkat di akun Linkedin, dia mengungkapkan bahwa dirinya bergairan terhadap keterbukaan informasi.
Di Indonesia, yang dimaksud oleh Lucanus adalah memberikan kewajiban kepada setiap badan publik untuk membuka akses bagi setiap pemohon guna mendapatkan informasi publik.
Undang-Undang (UU) di Indonesia yang mengatur tentang ini adalah UU No. 14 Tahun 2008.
(Baca juga: Kisah Kiper Cilik Timnas U-16 Mariana Utara yang Jadi Lumbung Gol, Beginilah Komentar dari Netizen Indonesia)
Selain itu, dia juga punya cita-cita ambisius membangun 10 ribu perpustakaan digital di seluruh dunia berkembang.
Setidaknya, dia punya beragam eksperimental unik.
Sempat aktif di Oxfam, lakukan penelitian mengenai ketidaksetaraan pendapatan ekonomi di Jakarta.
Dia juga pernah jadi peneliti untuk memindai virus langka yang ada di wilayah pedesaan Indonesia, untuk Eijkman Institute.
(Baca juga: Baru 2,5 Bulan Menikah, Penampilan Artis Berumur 30 Tahun Ini Bisa Bikin Kamu Gagal Fokus!)
Temuan dalam riset ini sangat penting untuk pencegahan muncul dan penyebaran virus.
Hebatnya, dia terlibat dalam tim yang menemukan kasus virus Zika pertama di Indonesia.
Dalam akun Linkedin miliknya, sejak 2015 hingga saat ini, dia masih jadi pekerja lepas yang menjalankan layanan SEO dan Web Designer.
Selain itu, dia juga membuat sebuah wadah digital di Indonesia untuk menerbitkan dan pengarsipan konten akademis.
(Baca juga: Miris! Ini Dia Kronologi Gadis 19 Tahun Dibunuh Driver Ojek Online di Apartemen, Cuma Karena Iphone 7?)
Tak kalah hebat, Lucanus punya modal pendidikan yang cukup mentereng.
Dia sempat mendapat gelar dalam bidag Studi Molekul, Sel, dan Perkembangan Biologi di kelas musim panas Universitas California.
Sempat juga mengikuti pertukaran pelajar dibidang Studi Molekuler dan Perkembangan Biologi, serta belajar Bahasa Indonesia di UGM.
Lucanus juga pernah belajar di Universitas Nasional Singapura dalam bidang Onkologi dan Biologi Kanker.
(Baca juga: Bocah ini Menangis, Menolak Saat Disuruh Buka Jilbab, Ketika Ditanya Mengapa, Ini Jawaban Dia)
Namun jauh-jauh hari, Lucanus sudah punya pengalaman dengan Bahasa Indonesia.
Milenial asal Autralia ini masuk Universitas Western Australia dalam bidang studi Anatomi dan Biologi Manusia di tahun 2012.
Dia baru lulus pada tahun 2016.
Aksi heboh Lucanus ternyata bikin banyak media bersemangat untuk tau sosok ini lebih jauh.
Ungkapnya dalam akun Instagram, "Iya, semua media ini sangat ingin mewawancaraiku."
"Tapi saya hanya siap diwawancarai oleh media yang rela," memberi, "donasi Rp 100 juta ke yayasan pendidikan di Indonesia."
Saat ditelusuri di akun Facebook miliknya, banyak kolega Lucanus yang bangga atas apa yang telah dia lakukan.
Tak sekadar tekun belajar dan punya jiwa sosial yang setinggi langit, Lucanus yang lahir 5 Juni 1994 rupanya pernah ikut main film di Indonesia.
Dia sempat berperan jadi serdadu Belanda dalam film besutan Garin Nugroho, 'Guru Bangsa: Tjokroaminoto'.
(Baca juga: Kecantikan Dian Nitami Nurun ke Anak Gadisnya yang Beranjak Remaja, Sasikirana Zahrani Asmara)
Ternyata saat ditelusuri lebih jauh, pemilik akun @ojekbule bukan mitra pengemudi atau driver resmi Go-Jek Indonesia.
Hal ini dikonfimasi oleh Rindu Ragilia, Public Relation (PR) Manager PT. Go-Jek Indonesia, dikutip wartawan Grid.ID dari Kompas.
Pada jumat (22/9/2017), Ragilia memberi komentar, "Terkait dengan munculnya informasi seseorang yang diduga mitra pengemudi dan diduga warga negara asing."
"Dapat kami sampaikan bahwa, Go-Jek hanya bermitra dengan warga negara Indonesia yang dibuktikan dengan KTP saat melakukan pendaftaran menjadi mitra."
Pihak Go-Jek Indonesia berpesan agar mencocokkan terlebih dahulu foto yang tertera di aplikasi sewaktu memesan.
Sebab, ini punya dampak yang bisa jadi krusial.
Hal ini sebenarnya untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para konsumen.
Para konsumen bisa melapor kepada customer service bila menemukan keganjalan.
(Baca juga: Muncul Wacana Stop Warga Lahirkan Bayi, Tega Sekaligus Kejam, Netizen Dibuat Ribut, Ternyata Ini Alasannya)
Hingga saat ini pihak Go-Jek Indonesia belum mengungkap tindakan seperti apa yang akan ditempuh.
Ada baiknya bila para konsumen mengecek kembali kebenaran identitas driver setiap melakukan pemesanan.
Demi keselamatan diri sendiri.
Saat banyak tanya mengapa Lucanus lakukan hal ini, secara implisit dalam akun Instagram dirinya ungkapkan hal ini.
"Kalau Anda sedang sedih, ingatlah bahwa Ojek Bule masih cintamu."
Menurut kamu, apa sebenarnya semangat yang dimiliki oleh Lucanus sehingga dia banting setir jadi tukang ojek?(*)