Pembelot lain mengatakan bahwa dia menyaksikan eksekusi publik di mana anggota keluarga dipaksa untuk membunuh keluarga mereka denga melempari korban dengan batu sampai mati.
Beberapa eksekusi melibatkan semua tahanan yang berjejer untuk melempar batu.
"Daging mereka akan jatuh sampai Anda bisa melihat tulang mereka, dan mereka akan mati tanpa eksekusi dengan senjata," tambahnya.
Mereka yang menolak untuk mematuhi akan terancam dengan eksekusi yang sama.
Seorang mantan penjaga penjara Korea Utara bernama Ahn Myeong-Cheol, yang merupakan pembelot, menegaskan pernyataan Park.
Ia memastikan bahwa tempat-tempat itu benar-benar memiliki eksekusi publik dan rahasia.
Laporan tersebut menyusul sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri AS pada bulan Agustus lalu.
Laporan itu mengungkapkan bahwa para tahanan yang ditahan di penjara Korea Utara.
Mereka dipukuli sampai mati dan kelaparan sampai mereka menyerupai "kerangka berjalan", "kurcaci," dan "orang lumpuh".
(*)