Find Us On Social Media :

Berkomentar Harga Teh Terlalu Mahal, Wanita Ini Segera Menyesal Setelah Tau Akibatnya

By Afif Khoirul M, Jumat, 22 September 2017 | 23:59 WIB

Orang ini mengamuk gara-gara harga teh yang dijual

Laporan Wartawan Grid.ID, Hyashinta Amadeus

Grid.ID -  Tawar-menawar sepertinya menjadi hal yang wajar dalam sistem perdagangan.

Namun ternyata terkadang kita harus pintar-pintar membaca situasi.

Dilansir Next Shark, seorang ibu dari Inggris harus berlari karena dikejar oleh wanita dari Nepal.

Wanita itu memegang sepasang tongkat kayu setelah terjadi perselisihan mengenai harga teh yang ia jual.

( BACA : Bocah ini Menangis, Menolak Saat Disuruh Buka Jilbab, Ketika Ditanya Mengapa, Ini Jawaban Dia )

Pengejaran mengerikan ini terjadi di Annapurna, nepal.

Gemma Wilson, 35 tahun, dikejar bersama anak tirinya Charlie, 15 tahun.

Semuanya berawal ketika mereka mampir ke seubuh rumah yang menjual teh di kebun yang luas itu.

Wanita Nepal itu tampak sangat ramah.

( BACA : Kecantikan Dian Nitami Nurun ke Anak Gadisnya yang Beranjak Remaja, Sasikirana Zahrani Asmara )

Akhirnya Charlie memesan teh hitam.

Ibunya selalu bertanya tentang harga sebelum membeli.

Biasanya harga teh hitam itu 50 rupee atau setera Rp 10 ribu.

Sayangnya harga teh dari wanita Nepal itu 150 rupee atau Rp 30 ribu.

( BACA : Setelah Nikah dan Punya Anak, Artis Cantik Satu Ini Malah Terlihat Makin Imut Bak ABG Berumur Belasan Tahun, Siapa ya? )

Ibu itu berusaha mengkonfirmasi tentang harga teh itu namun nominal yang disebutkan tetap sama.

Akhirnya ia membayar namun berkomentar bahwa harganya sangat mahal.

Saat mereka pergi, ibu dan anak ini memutuskan untuk mengambil foto tanda toko teh.

Di sinilah wanita Nepal itu menjadi marah dan melempat potongan kayu ke arah Charlie dan ibunya.

Dia menjerit dan mengancam akan membunuh mereka.

Akhirnya Charlie dan ibunya melarikan diri dari toko dan merasa ngeri.

Wanita itu juga memungut batu yang cukup besar dan melemparkannya ke arah ibu anak anak ini.

Wilson sang ibu yang merupakan seorang guru ini merekam kejadian yang ia alami dengan kameranya.

Rekamannya kini telah ditonton oleh ribuan orang.

Wilson mencoba melaporkan kejadian ini pada polisi namun kantor polisi jaraknya bisa sampai berhari-hari.

Dia juga mendengar dari penduduk setempat bahwa itu bukan kali pertama pemilik teh melecehkan wisatawan.

(*)