Grid.ID – Viralnya ojek bule di dunia maya membuat banyak pihak penasaran dengan sosok Anton Lucanus.
Apakah bule yang diduga warga Australia ini sengaja beralih profesi sebagai driver ojek online demi kebutuhan hidupnya di Indonesia, atau ia sekadar membuat sensasi agar dapat perhatian publik.
Pasalnya jika melihat motivasi Anton dalam merahasiakan identitas aslinya, ada satu tujuan mulia bahwa ia ingin adanya bantuan/sumbangan bagi yang ingin mewawancarainya dengan mendonasikan sejumlah dana bagi pendidikan.
Namun, sampai dengan artikel ini dimuat, Anton belum mau diwawancara oleh berbagai media termasuk Grid.ID terkait rutininas dan motivasi ia mengangkut penumpang ojek online.
(Baca: Bikin Ngakak! Driver Go-Jek yang Berstatus Janda Ini Godain Penumpangnya, Simak Percakapannya)
Saking viralnya di dunia maya dan nyata (dibuktikan dengan foto-foto ojek bule bersama penumpang Go-Jek) akhirnya pihak PT Go-Jek Indonesia mengklarifikasi status ojek bule.
Public Relation Manager PT Go-Jek Indonesia, Rindu Ragilia, menyatakan pemilik akun @ojekbule yang mengaku bernama Anton Lucanus bukan mitra pengemudi atau driver resmi mereka.
Nama Anton tidak ada dalam daftar pengemudi Go-Jek dengan alasan bahwa go-Jek Indonesia tidak menerima warga negara asing (WNA) menjadi bagian driver dan beroperasi di Indonesia.
"Terkait dengan munculnya informasi seseorang yang diduga mitra pengemudi dan diduga warga negara asing, dapat kami sampaikan bahwa Go-Jek hanya bermitra dengan warga negara Indonesia (WNI) yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saat melakukan pendaftaraan menjadi mitra," kata Rindu seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Jumat (22/9/2017).
Rindu berpesan kepada para konsumen agar selalu mencocokan wajah pengemudi (driver) dengan foto yang tertera di aplikasi sewaktu memesan.
Pasalnya ada saja pengemudi yang mendaftarkan diri sebagai driver namun ojek yang bersangkutan bukan merupakan dirinya.
Sudah bnayak oknum ojek online yang melakukan hal tersebut sehingga membuat kenyamanan penumpang tergadaikan.
Sulit bagi penumpang menilai (dengan tanda bintang) apakah pengemudi cukup baik atau tidak mengantarkan mereka ke lokasi tujuan.
Hal itu juga demi memastikan keamanan dan kenyamanan pelanggan selama menggunakan layanan dari Go-Jek.
"Bila foto tidak sesuai, kami menyarankan pengguna untuk melaporkannya kepada Go-Jek melalui customer service kami," kata Rindu.
Dalam unggahan akun @ojekbule di Instagram, tampak seorang pria WNA yang mengenakan seragam Go-Jek lengkap dengan atribut seperti helm.
Pemilik akun tersebut juga memperlihatkan dirinya saat menemui orang yang diduga pelanggan, dengan bukti beberapa foto selfie.
Ketika ditanya apa tindak lanjut pihak Go-Jek terhadap orang yang mengaku-ngaku sebagai driver, masih belum diungkapkan Rindu.
Pihaknya mengingatkan lagi agar konsumen selalu mengecek kebenaran identitas driver dalam setiap pemesanan layanan.
Karena bisa saja driver palsu itu tidak menjalankan tugas dan mengabaikan tanggungjawabnya. (*)