Laporan Wartawan Grid.ID, Hyashinta Amadeus
Grid.ID - Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang mempunyai gugusan pantai indah yang menarik perhatian wisawatawan asing.
Tak heran, naiknya status Gunung Agung menjadi kategori Awas membuat gunung ini menjadi pusat perhatian.
Dilansir Tribunnews.com, Gunung Agung terakhir meletus pada tanggal 18 mei 1963.
(BACA JUGA: 5 Foto Gunung Agung Saat Meletus Tahun 1963, Akankah Terulang?)
Sayangnya saat meletus hebat, beberapa warga di Trunyan, tepi Danau Batur malah tidak mau mengungsi.
Dilansir Kompas.com, mereka tidak mau meninggalkan desa walau diperintahkan oleh Bupati Bangli untuk keluar dari kawah Gunung Batur purba, tempat desa induk berada.
Saat itu awan panas tidak langsung mengenai desa, tetapi hujan abu lebat yang membuat desa dilapisi abu.
(BACA JUGA: Ingin Tampil Cantik dengan Riasan Huda Beauty? Coba Dulu Aplikasi Ini, Dijamin Instan dan Mudah)
Akibatnya tanah di kawasan itu menjadi tandus dan mengakibatkan kelaparan.
Kama Kusumadinata, vulkanolog Direktorat Geologi Bandung yang datang ke Bali pada saat kritis itu, menemukan sebagian masyarakat Bali meyakini bahwa penyebab letusan Gunung Agung tahun 1963 bersifat spiritual, seperti dikutip Kompas.com.
(BACA JUGA: Gunung Agung Awas, Dari Kera Turun Gunung Sampai Bunyi Gamelan, Ini Dia Tanda-tanda Istana Dewata akan Erupsi)
Saat itu warga meyakini bahwa awan panas yang turun dari lereng gunung adalah Ida Batara yang menjaga Gunung Agung.
Bukannya menghindar, warga saat itu justru menyambut awan panas itu dengan tetabuhan gamelan.
Berikut salah satu video yang menggambarkan suasana saat Gunung Agung meletus tahun 1963.
(*)