Laporan Wartawan Grid.ID, Dianita Anggraeni.
Grid.ID - Kepergian anak musisi Ahmad Dhani dan Maia Estianty yang kedua yaitu Ahmad El Jallaludin Rumi atau yang dikenal dengan El Rumi ke London, memang menarik perhatian publik.
Para sahabat dan keluarga turut mengantarkan kepergian El yang ingin melanjutkan pendidikan di London itu di Bandara Seekarno Hatta pada (21/9/2017).
Suasana haru dan isak tangis pun pecah.
Hal tersebut dirasakan oleh adik El yaitu Ahmad Abdul Qodir Jaelani atau yang dikenal dengan Dul Jaelani.
Dul sendiri menceritakan secara ekslusif kepada Grid.ID, mengapa dirinya sampai menangis tersedu-sedu, melepas kepergian El ke London pada dua hari yang lalu.
"Kemaren-kemaren sebenernya udah sedih."
'Terus kemaren pas di bandara, saya ngeliatin El."
"Tiba-tiba muncul ingatan-ingatan masa lalu atau memori masa lalu yang terlalu manis untuk dilupakan," jawab Dul saat ditemui Grid.ID di Radio Budi Luhur, Petukangan, Jakarta Selatan, Jumat (23/9/2017).
Dul juga menambahkan bahwa dirinya merasa kehilangan karena sudah 17 tahun bersama-sama dengan sang kakak tersebut.
"Tentu sangat sedih, merasa kehilangan karena sudah 17 tahun saya menjalani hidup saya bersama kakak saya dan keluarga."
"Dan tak terasa sekarang saatnya sudah tiba moment di mana El harus melanjutkan hidup di London," tambah Dul.
(Baca : Takjub Memandang Langit Musim Gugur, Ahjussi Goblin Gong Yoo Sedang Syuting Proyek Drama Baru? )
Banyak memori masa kecil yang dihabiskan bersama oleh El dan Dul.
Contohnya seperti main bola, atau menghabiskan waktu bersama baik saat senang maupun sedih.
Hal itu membuat Dul yang hanya terpaut usia satu tahun dengan kakaknya itu berat melepas kepergiannya ke London.
Momen lain yang paling terkesan oleh Dul salah satunya yaitu ketika Al, El, dan Dul berhasil mendaki gunung Semeru di Jawa Timur dan sampai ke puncak Mahameru pada bulan Juli 2017 lalu.
"Sedih, salah satunya kemarin saya naik gunung Mahameru."
"Ya naik di puncak Mahameru Al, El, Dul pelukan."
"Karena basicly Al orang yang cuek."
"Bukan cuek sih, kadang-kadang menurut saya manusia nggak ada yang cuek."
"Cuma bagaimana kita menyikapinya aja."
"Cuman itu momen langka di atas Mahameru Al, El, Dul nangis dan pelukan."
"Jadi banyak memori yang tak terlupakan bersama," cerita Dul kepada Grid.ID. (*)