Grid.ID - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kementerian ESDM, mengumumkan kenaikan status Gunung Agung di Karangasem, Bali, dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV) terhitung mulai Jumat pukul 20.30 Wita.
Pemerintah setempat juga telah menghimbau warga di sekitar Gunung Agung untuk mengungsi dan menjauhi zona bahaya.
Kepala BPBD Bali Dewa Made Indra mengeluarkan rekomendasi bagi seluruh warga di kaki Gunung Agung untuk tidak beraktivitas.
Pemerintah telah menetapkan radius 9 Kilometer hingga wilayah sektoral 12 kilometer agar warga tidak mendekat.
Peningkatan aktifitas Gunung Agung Bali ini membuat warga berbondong-bondong mulai mengungsi sejak hari Jumat (22/9).
Posko Pengungsian di GOR Swecapura juga mulai penuhi oleh warga yang takut Gunung Agung meletus.
Pengungsi juga memadati beberapa balai banjar di Kota Semarapura.
Warga yang takut Gunung Agung meletus langsung meninggalkan desanya dan menuju ke tempat pengungsian.
( BACA : Sebelum Tewas PSK Online Ini Sempat Melakukan Hal Ini Pada Mr P Pelanggannya, Lihat Videonya )
Namun ada beberapa orang masih dapat dijumpai di sekitar pemukiman lereng Gunung Agung.
Bapak-bapak ini ditemukan oleh komunitas penyelamat hewan.
Saat itu mereka sedang memberi makan anjing yang ditinggalkan pemiliknya karena mengungsi.
Anggota komunitas ini bertemu dua bapak ini yang masih tinggal di desanya dan tidak mengungsi.
( BACA : 4 Fakta Unik Miss V yang Harus Kamu Tahu, Salah Satunya Bisa Bikin Mr Happy Nyangkut! )
Sebenarnya bapak itu juga takut jika Gunung Agung meletus.
Namun ada alasan mengapa mereka tidak mengungsi dan masih tinggal di sana.
Kabar soal keluarga yang masih tinggal di desa dekat Gunung Agung ini disebarkan oleh akun Instagram @tio_russ.
Akun tio_russ mengunggahnya pada Jumat (22/9/2017).
Berikut ini cerita selengkapnya dari @tio_russ :
"Pak, kok belum mengungsi?" tanya saya kepada seorang bapak yg masih tinggal di desanya.
"Belum mb, ini saya sama bapak saya masih disini karena kasian sama anjing & sapinya. Tapi semua keluarga, istri sama anak-anak sudah turun" jawab si bapak sambil menunjuk seorang kakek yg sedang duduk disebelahnya.
"Tapi kita ada motor 1, jadi kalau meletus sudah siap lari. Tapi mudah-mudahan jangan ya" katanya lagi sambil menengadahkan tangan & wajahnya ke atas.
"Amien pak, amien..."
Sambil menyerahkan makanan anjing, tiba-tiba si kakek bertanya, "Ini bisa dimakan sapi juga?"
"Oh maaf kek, ini cuma buat anjingnya" sedikit tercekat saya menjawabnya.
Ya Allah, iya sapi-sapi yg tidak bisa dibawa itu bagaimana ya nasibnya.
Soalnya saya bilang kalau mereka harus pindah taruh saja makanan kering ini untuk anjing-anjingnya, bisa untuk makan beberapa hari yg penting sediakan minum juga.Terus kalau sapi & hewan lain?
"Sapinya makan apa selain rumput?" tanya saya lagi.
"Ya makan sentrat bisa mbak. Siapa tahu ada makanannya juga" ujar si bapak.
"Iya nanti ya pak kalau ada saya kasih bapak" Ya Allah entah harus jawab apalagi
"Bapak, kakek, semoga selamat nggih, semoga Gunung Agung tidak jadi meletus, semoga semua makhluk bisa selamat" begitu tulis @tio_russ.
Beberapa netizen juga berharap agar Gunung Agung tak jadi meletus.
"Semoga gunung agung gak meletus.." tulis @febri.ari
"Sedih bgt ngebayangin sikon disana" tulis @sushitrash.exe
"Anjing dan sapinya tolong di bw ngungsi jg pak,kasihan. Mrk jg mahluk hidup yg banyak menolong kita. Spt klau di negara orang/luar negri terjd bencana mrk pasti menyelamatkan hewan peliharaan mrk. Tks" tulis @lincepardede18.
(*)
Artikel ini pernah tayang di Tribunnews.Com dengan judul Bapak Ini Enggan Tinggalkan Desa Meski Takut Gunung Agung Meletus, Alasannya Bikin Haru