Monyet dan beberapa hewan unik yang biasanya tinggal di puncak gunung telah turun ke pemukiman warga meski belum dalam jumlah banyak.
Jro Mangku Wayan Sukra menjelaskan bahwa hewan-hewan ini lebih peka merasakan suku yang meningkat di gunung.
2. Terdengar Bunyi Gamelan dan Bleganjur
Jika hewan-hewan turun dikategorikan sebagai tanda sekala bagi warga bali, terdapat pertanda niskala seputar Gunung Agung yang mereka percayai.
Mereka percaya bahwa salah satu tanda Gunung Agung akan erupsi ialah terdengarnya bunyi gamelan dan bleganjur.
”Kalau secara niskala biasanya terdengar bunyi gamelan dan bleganjur sebelum erupsi. Semoga tak terjadi,” harap Wayan Sukra, Minggu (17/9/2017) dilansir Grid.ID dari Tribun Bali.
Mitos tentang bunyi gamelan dan bleganjur ini memang dipercaya masyarakat bali yang mayoritas beragama Hindu sebagai sebuah pertanda sebelum istana dewata meletus.
3. Gempa Jadi Sering Terjadi
Sejak kenaikan status dari Siaga menjadi Awas, banyak terjadi gempa yang mengguncang kawasan Bali.
Bahkan dalam sehari warga bisa merasakan sampai puluhan kali getaran gempa.
"Aktivitas kegempaan trennya terus naik setiap 24 jam, kemarin 400 kali, sehari sebelumnya 135 kali, untuk hari ini masih terus dipantau. Tapi trennya terus meningkat," kata Kasbani, Rabu (20/9/2017) dilasir Grid.ID dari laman Kompas.com.
4. Magma Gunung Mulai Naik