Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Denada memiliki nama lengkap Elizabeth Anggia Ayu Tambunan.
Lahir di Jakarta, 19 Desember 1978, kini usianya telah 38 tahun.
Ia adalah seorang penyanyi sekaligus aktris asal Indonesia.
Sang ibu adalah emilia Conttessa, juga seorang penyanyi terkenal di tahun 1970-an.
(Baca juga: Ngelus Dada, Pasha Ungu Dulunya Bilang Begini, Saat Jadi Wakil Wali Kota Kok Malah Pernah Diduga Lakukan Hal Ini)
Denada awalnya dikenal sebagai rapper.
Setelah melanjutkan pendidikan di Australia dan kemudian kembali lagi ke Indonesia, Denada banting setir ke aliran dangdut.
Baru-baru ini, jagad hiburan dibuat kaget dengan karya terbaru Denada.
Wanita menawan berusia 38 ini menghentak warga net dengan video klip lagu terbarunya.
(Baca juga: Pindah Keluar Negeri, Artis Ini Pamer Adegan Video Tak Layak, Dulunya Sering Main Film Horor)
Pada sabtu (23/9/2017) lagu berjudul De Nada telah diungguh.
Muncul sejumlah komentar pedas atas aksi dalam video klip tersebut.
Video yang diunggah berdurasi 3 menit 49 detik.
Tema yang diusung adalah sekumpulan gangster yang biasanya umum di barat.
(Baca juga: Makeup Laudya Cynthia Bella dan Raisa saat Menikah Dapat Banyak Kritikan, Vicky Shu Malah Banjir Pujian)
Tak hanya sendiri, Denada turut mengajak seorang rapper asal Indonesia.
JFlow diajak untuk berpartisipasi dalam proyek ini.
Joshua Matulessy (JFlow) juga seorang rapper.
Selain sebagai rapper, dia juga seorang produsert, TV host, sekaligus seorang penulis.
(Baca juga: Padahal Aslinya Sudah Cakep, Gara-gara Oplas 5 Artis Korea Ini Wajahnya Malah Jadi Aneh, Nyesel Nggak tuh)
Nama panggungnya diberikan oleh Igor Saykoji.
JFlow dianggap memiliki cara rap yang unik dan beda.
Dia mengalir mengikuti nada, tak seperti rapper pada umumnya yang terpatah-patah.
Dalam proyek terbaru, Denada sempat mengunggah beberapa penggalan gambar di akun Instagram pribadinya.
(Baca juga: Digugat Cerai Nafa Urbach, Begini Tampilan Zack Lee Sekarang?)
Saat dirilis, Denada maupun JFlow menuai banyak kritikan.
Memang ada yang pro dan kontra.
Kritikan menyasar video klip ini karena ada gerakan provokatif yang dilakukan oleh Denada bersama dancernya.
Memang lirik lagunya mencampurkan Bahasa Inggris dan Bahasa Batak.\
Sajiannya memang menarik.
Tapi sayang, untuk adegan videonya justru menampilkan gerakan vulgar.
Denada dan dancernya menunjukkan bagian belakang tubuh.
Lalu, di video tersebut juga menampilkan setelan pakaian ala kebarat-baratan.
Kalau ditengok dengan adat ketimuran, sepertinya kelewatan banget deh.
Berikut video yang mengagetkan tersebut.(*)