Sayangnya, tidak hanya aroma, para peneliti juga menemukan adanya bakteri yang dibawa hujan.
Ketika jatuh pada suhu yang sama dengan daerah tropis, tetes tersebut mengeluarkan semprotan kabut, atau aerosol.
Setiap aerosol membawa ribuan bakteri dari tanah, dan akan tetap hidup selama lebih dari satu jam.
(BACA JUGA:Wajib Lihat! Warna Rambut Kekinian Favorit Seleb Hollywood Ini Dijamin Membuatmu Makin Memukau)
Dalam sebuah studi MIT 2015, satu tetes hujan diuji pada 28 permukaan, beberapa buatan manusia dan alam lainnya, yang mensimulasikan berbagai jenis curah hujan.
Darisana didapatkan bahwa tidak semua hujan menimbulkan hal yang sama terkait dengan aroma dan penyebaran bakteri.
Untuk melihat bagaimana aroma dan bakteri hujan tercipta, lihat video berikut ini.
(*)