Grid.ID - Rezeki sudah ada yang mengatur sendiri-sendiri.
Masalah banyak atau tidaknya rezeki itu tergantung kita sendiri yang maksimal tidak saat mencari rejeki itu.
Dilansir reporter Grid.ID dari World of Buzz.
Seorang pria Bangladesh baru-baru ini ditemukan tewas di sebuah saluran pembuangan.
Ia ditemukan di dekat sebuah masjid di Bagian 27, Shah Alam, Malaysia pada hari Senin pagi (25 September).
(BACA JUGA: Mau Ngundang Raisa Untuk Manggung? Sanggupi Dulu Permintaannya!)
Korban berusia 30-an tahun, memiliki bisnis yang sukses di daerah di mana ia menjual kue tradisional Bangladesh.
Dia dilaporkan terbunuh Kamis lalu (21 September) oleh seorang temannya yang juga berprofesi sebagai penjual kue tradisional.
"Korban meninggal akibat luka kepala akibat dipukul kepalanya dengan palu."
"Tubuhnya kemudian dipotong-potong sebelum dilipat dan dimasukkan ke dalam karung."
(BACA JUGA:Ternyata Ini 3 Posisi Bercinta Favorit Wanita Millennials, Kamu Setuju? )
"Kemudian dilemparkan ke dalam ceruk saluran pembuangan yang menghadap ke Masjid Baitul Mahabbah." kata kepala polisi Shah Alam Shafien Mamat.
"Mayatnya ditemukan setelah majikannya membuat laporan orang hilang pada hari Senin setelah dia tidak datang untuk bekerja sejak Kamis (21 September)."
Dua pria tersangka asal Bangladesh berusia 30-an ditangkap setelah mereka mengaku telah membunuh korban.
(BACA JUGA: Mau Jadi Istri Denny Sumargo? Siapkan Diri Dengan 20 Syarat Ini.)
Mereka kemudian membawa polisi ke tempat pembuangan dimana tubuh korban dilemparkan sekitar pukul 02.00 Senin malam.
"Saat itulah pihak berwenang mengetahui bahwa tersangka membunuh orang tersebut karena iri bisnisnya berjalan jauh lebih baik daripada miliknya.
"Keduanya menjual kue tradisional dari Bangladesh. Tersangka pertama memanggil korban ke flatnya di Taman Bunga Negara sekitar pukul 11:00 Kamis lalu, di mana dia membunuhnya disana."
"Tubuh korban kemudian dibuang ke saluran pembuangan di sini dengan bantuan tersangka kedua sekitar pukul 1.30 malam hari setelah kejadian itu."
"Kami berharap orang-orang ini mendapat hukuman yang layak karena melakukan pembunuhan brutal semacam itu," pungkas Shafien.
(*)