Find Us On Social Media :

Nonton Film Bersama Anak Memang Menyenangkan, Tapi Hati-hati Memilih Adegan Ini ya

By Fahrisa Surya, Rabu, 27 September 2017 | 19:57 WIB

menonton tv bersama keluarga

Temuan ini mendorong orang tua untuk berhati-hati saat mengekspos anak-anak mereka ke media kekerasan. Orang tua dapat menonton konten terlebih dahulu untuk mengetahui apakah konten tersebut baik bagi anak, atau nonton di samping anak-anak dan melakukan percakapan mendalam tentang apa yang mereka lihat bersama.

Keberadaan senjata di ruang bermain

Bushman dan rekan peneliti Kelly Dillon, asisten profesor di Universitas Wittenberg, merekrut 104 anak-anak berusia 8 sampai 12 tahun untuk berpartisipasi dalam eksperimen mereka. Anak-anak lalu disajikan sebuah film yang memiliki adegan kekerasan senapan yang tidak diedit dan yang diedit, masing-masing selama 20 menit.

Kemudian anak-anak diajak bermain berpasangan, tanpa pengawasan, di ruangan yang penuh dengan permainan dan mainan.

(BACA: Ternyata Ini Penyebab Sakit Kepala Saat Bangun Pagi, No. 3 Sering Terjadi...)

Tanpa sepengetahuan anak-anak, ada pistol kaliber 0,38 yang nyata tapi rusak di laci tertutup, tapi tidak terkunci, di ruang bermain, dan Dillon sebenarnya melakukan eksperimen untuk melihat apa yang akan dilakukan anak-anak jika mereka menemukan pistolnya.

Bersama orang tua, para periset mengamati anak-anak dari ruang tertutup yang terpisah, menunggu untuk melihat apa yang akan dilakukan anak-anak jika mereka menemukan pistolnya. Sebagian besar pasang anak memang menemukan pistolnya (43 dari 52 pasang).

Hanya 27 persen peserta yang memberi tahu Dillon tentang pistol itu dan mengembalikannya. Sisanya, anak-anak yang menemukan pistol itu justru bermain dengan pistol, memegangnya dan menarik pelatuknya.

Setelah menganalisis rekaman dan pengendalian variabel seperti jenis kelamin, usia, sikap terhadap senjata api, konsumsi media kekerasan, dan tingkat agresi alami, Bushman dan Dillon menemukan bahwa hanya dengan menonton film yang memiliki adegan kekerasan senjata, membuat anak-anak tiga kali lebih mungkin untuk menarik pelatuk pistol dibandingkan dengan anak-anak yang menonton versi diedit dari film yang sama.

Di balik penelitian baru ini, periset berharap bahwa pemilik senjata, khususnya orang tua yang tinggal di negara dengan kepemilikan senjata bebas, mendapatkan pesan tersebut dan melakukan usaha yang lebih baik untuk menyingkirkan senjata dari anak-anak.

Senjata dalam bentuk mainan juga dinilai tak perlu ada di ruang bermain anak.

Diperkirakan satu dari tiga rumah di Amerika dengan anak-anak memiliki senjata asli di dalamnya, dan sekitar 1,7 juta anak-anak tinggal di rumah dengan senjata yang terpasang dan tidak terkunci.

Mungkin tidak mengherankan jika setiap minggu, satu anak di bawah 12 tahun di AS meninggal karena tembakan yang tidak disengaja, yang sebagian besar terjadi di rumah. Dan tahun ini saja, anak-anak secara tidak sengaja menembak diri mereka sendiri atau orang lain setidaknya 210 kali. (Kompas.com/Ayunda Pininta)

Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul "Ayah, Hati-hati Bila Nonton Adegan Bersenjata dengan Anak"