Dari sinar mata Fredy pula terendam rasa haru karena "nadzar" yang terkabul.
Fredy sendiri tak ikut jalan-jalan ke Singapura dan Malaysia, namun Fredy sudah menunjuk biro perjalanan untuk memandu para gurunya selama di menikmati liburan di luar negeri.
Tidak lupa juga dia titip pesan kepada tim biro perjalanan yang membawa rombongan guru tersebut, "tolong berikan pelayanan terbaik untuk guru-guru kami, jaga kesehatannya, dan bimbing mereka dengan sabar," kata Fredy.
Menurut Sulikin, ini bukan sekedar jalan-jalan biasa, karnea semua sudah dipersiapkan dengan matang.
Ada dokter yang mendampingi, ada petugas yang khusus disiapkan untuk mendampingi bapak ibu guru yang tidak kuat berjalan jauh.
Sebelum berangkat, semua peserta dilakukan rekam medis untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi di perjalanan.
Hal tersebut benar-benar membuat para guru tersebut jauh dari rasa kawatir.
Sulikin membatin, "Ini perjalanan terbaik yang pernah saya ikuti."
Ya, Fredy menanggung semua biaya jalan-jalan tersebut, mulai dari transportasi, hotel, uang saku hingga biaya pembuatan paspor.
Ada banyak tempat wisata yang dikunjungi rombongan guru tersebut.
Di Malaysia, mereka berwisata mulai dari Menara Petronas, China Town, Berjaya Hills, Istana Negara, Tanah Genting hingga Johor Baru.
Sementara di Singapura, para guru berwisata ke Marina Bay, Gardens by the Bay, Merlion Park dan Wihara Kota Tua.
Sosok murid seperti Fredy ini, dinilai Sulikin sudah sangat langka di saat ini.
Jangankan mengajak jalan-jalan ke luar negeri, murid yang mengingat jasa para gurunya saja sudah sangat jarang.
Doa para guru ini untuk Fredy adalah semoga ketulusannya akan mempermudah jalan menuju kesuksesan.
Salut banget ya! (*)