Grid.ID – Kabar duka menyelimuti keluarga dan sejumlah karyawan dari majalah hiburan untuk pria dewasa, Playboy.
Pendirinya, Hugh Hefner dikabarkan telah meninggal dunia pada Rabu (27/9/2017) malam, waktu Amerika Serikat.
Hal yang mencengang, pria yang meninggal pada usia 91 tahun kabarnya telah meniduri lebih dari 2000-an wanita.
Angka tersebut dirilis situs twentywords.com, yang konon sepanjang hidupnya diperkirakan ada sekitar 2.000 wanita yang diajaknya ke dalam ranjang.
“Dia tidak tahu berapa banyak wanita yang ditidurinya, tapi bayangin sekitar 2.000-an orang,” tulisnya dilansir Grid.ID, Kamis (28/9/2017).
Begitu kuatnya Hefner meladeni wanita-wanita seksi di sekelilingnya, ternyata diungkap situs yang sama pria tersebut secara terbuka mengaku menggunakan Viagra.
Padahal dalam kehidupannya, Hugh Hefner pernah menikah secara resmi sebanyak 3 kali.
Pertama dengan model seksi Millie Williams pada tahun 1949-1959.
Selanjutnya ia bercerai dan menduda selama hampir 30 tahunan.
(Baca: Biadap, Pria Kaya ini Pukuli Pacarnya yang Sedang Hamil Hanya Karena Ditegur)
Meksi demikian kehidupannya dengan wanita tak pernah sepi, ia hampir tak ingat lagi berapa wanita yang telah ditidurinya.
Bahkan beberapa kali ia menggelar pesta seks di markasnya yang bersih dari penyakit kelamin, sehingga semakin sulit baginya mengingat siapa saja wanita yang bersama-samanya di ranjang.
Dua wanita terakhirnya adalah Kimberley Conrad (1989-2010) dan Crystal Harris (2012-2017) yang hadir sampai akhir hayatnya.
Crystal Harris alias Crystal Hefner akhirnya bicara bahwa pernikahan keduanya dilandasi rasa cinta.
Adapun perbedaan usia 60 tahun tidak dihiraukannya.
Bahkan meski Crystal tahu hubungan keduanya di ranjang sudah tak begitu harmonis lagi, ia akan bertahan sampai akhir usia Hefner.
Pernah suatu kali, ia mengatakan secara terbuka kepada media bahwa mereka hanya pernah berhubungan seks satu kali, dan itu hanya berlangsung "dua detik".
Diakui Crystal hal tersbeut pun terjadi atas kekacauan dirinya sendiri.
Meski begitu, kisah rumah tangga keduanya tetap berjalan baik sampai dengan dengan ajal Hefner. (*)