Bahkan, data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menyebutkan bahwa ibu rumah tangga, di antara populasi perempuan Indonesia, paling rentan terkena serangan jantung.
“Bahayanya, promosi pencegahan jantung pada perempuan masih kurang bila dibandingkan dengan laki-laki. Perempuan juga selalu terlambat dalam mendapatkan pertolongan pertama, pengobatan kolesterol, dan lain-lain,” kata Antonio.
Dikarenakan oleh alasan-alasan di atas, tidak heran bila perempuan lebih sering mengalami komplikasi ketika terkena serangan jantung yang menyebabkan tingkat kematian yang lebih tinggi ketimbang pria. (*)
(Penulis: Shierine Wangsa Wibawa / Kompas.com)
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Kompas.com dengan judul “Mengapa Perempuan Lebih Sering Komplikasi Saat Serangan Jantung?”