"Diminta untuk cash close. Barang 200 juta lebih cash close. Keluarga Dea enggak terima, makanya keluarga Dea minta upaya hukum," ujar Henry.
Setelah ditelusuri, pihak DHL mengatakan barang Dea tersebut ternyata sudah ada yang mengambil dengan KTP palsu.
"Kaget lah karena permintaan dikirim ke rumah. KTP yang ambil tersebut namanya Toto Suhadi, barang dikirim kerumah penerima Toto atau Suhadi. Yang anehnya pengakuan DHL, kamera diambil atas nama Toto Suhadi," ujar Henry.
Henry menduga kasus tersebut terdapat modus, karena KTP yang mengambil itu palsu.
Pihak Dea menyayangkan seharusnya ada konfirmasi terlebih dahulu dari pihak DHL kepada keluarganya.
(BACA: Ternyata Ini 13 Hal yang Melintas Dipikiran Pria Saat Wanitanya Melakukan Oral Seks)
"Itu diberikan aja sama DHL. Harusnya konfirmasi dulu. Enggak ada konfirmasi, atau telepon ke nomor Toto yang sebetulnya. Kan sudah jelas ditujukan ke siapa. Ada no teleponnya, harusnya konfirmasi dulu," tutup Henry. (*)