Kentalnya sentuhan musik tradisional Kudus dan Jawa tengah dipadukan secara apik dan modern oleh Yovie Widianto, tak ayal menghanyutkan khayal para penikmat fashion yang juga dimanjakan dengan indahnya detail dan beragam tampilan pola yang disuguhkan oleh desainer yang telah 20 tahun meramaikan industri mode Indonesia ini.
Makna Wedari sendiri adalah taman bunga di istana Raja-raja kuno tempat para Putri Raja bermain dan belajar.
Di tangan Denny, Wedari diinterpretasikan dalam segala keindahan bunga yang tumbuh bermekaran, aneka rupa layang-layang, suara taman dan senda gurau sebagai memori indah masa kecil dalam jejak perjalanan hidup desainer yang merupakan anggota dari IPMI atau Ikatan Perancang Mode Indonesia tersebut.
Presentasi koleksi Wedari dipersembahkan di hadapan para pecinta mode sebanyak 93 look yang dibagi dalam empat bagian.
Sekuens pertama bertemakan Sekar Murni yang menjadi gambaran rasa syukur dan murni atas perjalanan desainer yang lahir di Jakarta pada tanggal 9 Desember 1967 ini.
( BACA : Belanga Wastra, Koleksi Busana Muslim Motif Tenun Batik Nusantara 2017 dari Kamilaa by Itang Yunasz )
Dengan menampilkan 15 set koleksi ready to wear deluxe yang merupakan remake dari desain adibusana dan pola karya Denny terdahulu namun ditampilkan dalam nuansa warna putih yang kekinian, glamor namun bersiluet dalam detail bordir Khas Kudus sebagai benang merah koleksi ini.
"Tak hanya Batik, saya juga akan mempresentasikan bahwa ternya Kudus juga mempunyai teknik bordir yang tak kalah indah dengan bordir-bordir di daerah lain," jelas Denny.
Lalu di sekuens kedua dengan tema Taman Sari yang menggambarkan warna-warni bunga yang bermekaran di Wedari pada pagi hari saat seluruh alam menyambut sang mentari.
Para pencinta mode disuguhkan dengan hasil kolaborasi Balijava Batik Kudus, yang mana pada bagian ini batik berwarna cerah dengan motif bunga warna-warni seperti bunga Peonie, bunga Lili, bunga Teratai yang mendominasi 25 set busana siap pakai deluxe.