Laporan Wartawan Grid.Id, Hyashinta Amadeus
Grid.ID - Belakangan ini sering muncul kasus bunuh diri yang ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara lain.
Salah satunya adalah Tiongkok di mana angka bunuh diri pelajar termasuk tinggi.
Dilansir Next Shark, meningkatnya jumlah siswa yang bunuh diri di Tiongkok salah satunya adalah karena pinjaman mahasiswa.
Hal ini membuat netizen marah.
Dalam beberapa tahun terakhir, topik angka bunuh diri mahasiswa karena terjebak hutang telah meningkat di media lokal atau platform jejaring sosial.
Dinyatakan bahwa sistem pinjaman ini mengenakan suku bunga yang terlalu tinggi.
Sebagai sasaran adalah kampus atau universitas dengan memanfaatkan sifat materialisme kaum muda.
Menurut para siswa, agen pemasaran perusahana peminjaman sering ditempatkan di universitas dengan iklan yang ditempel di kampus.
Pemohon pinjaman hanya diminta untuk memberikan rincian kontak mereka juga kebutuhan keluarga dan teman untuk memperoleh kredit murah.
Syarat memang mudah, namun bunda dan denda meluncur di luar kendali.
Menurut Reuters, awalnya suku bunga pada tahun 2015 adalah 1-2%.
Jumlah ini meningkat mencapai 13-27% degnan denda paling sedikit 0,5% per hari atau 517% per tahun.
Ada juga kasus di mana perempuan diminta mengirimkan foto tanpa busana sebagai agunan.
Mereka kemudian diancam bahwa foto itu akan diunggah di internet jika gagal membayar hutang.
Seorang mahasiswa universitas di Beijing mengatakan bahwa dia dipaksa keluar dari universitas setelah dilecehkan oleh para penagih utang.
Salah satu korban juga berhutang Rp 100 juta dan sering melihat berbagai pelaku kekerasan beraksi ketika menagih hutang.
Ternyata hutang awalnya hanya Rp 15 juta.
(Baca: Tragis! Nekat Tato Bola Mata, Wanita Ini Sampai Keluarkan Air Mata Berwarna Ungu! Ini yang Terjadi
Dengan kata lain denda dan bunga mencapai nyaris 7x lipat dari jumlah hutang semula.
Dia pun mengaku ceroboh dan tidak memikirkan konsekuensinya.
Mahasiswa lain bernama Zheng Dexing memulai hal yang sama, namun pada akhirnya, tekanan tersebut menjadi terlalu berat bagi anak berusia 21 tahun itu.
Setelah tenggelam dalam hutang Rp 889 juta, ia akhirnya memutuskan untuk bunuh diri.
(Baca: Wanita ini Menikah 100 Kali, 99 Suaminya Tewas di Malam Pertama!
Untung mengurangi jumlah korban bunuh diri, pemerintah Tiongkok akhirnya memutuskan untuk menghentikan pinjaman mahasiswa ini sejak Juni 2017.
Meski demikian masih ada yang tetap beroperasi.(*)