Find Us On Social Media :

Ingat Ibu Guru yang Disiksa, Dipenjara Tentara dan Diteror Seumur Hidup? Akhirnya, Terungkap Fakta Sebenarnya

By Aditya Prasanda, Sabtu, 30 September 2017 | 14:45 WIB

Deborah Sumini

Sepulang kerja, Sumini selalu mengajar membaca dan menulis anak-anak di desanya.

Bahkan ketika pada saat itu belum ada taman kanak-kanak, dia bersama teman-temannya di Gerwani berinisiatif untuk membangan TK Melati pertama di Pati.

"Kalau pagi saya kerja. Malam ngajar buta huruf. Lalu saya berhenti kerja, mengajar di TK Melati. Waktu itu belum ada TK, tapi Gerwani sudah membuat TK Melati. Saya ikut karena program-programnya menyentuh hati saya," ungkapnya.

Kembali Berulah, Kumpulan Foto Kelewat Vulgar Nikita Mirzani di Seri 'The Naked Nikita' Bikin Netizen Gerah

Setelah peristiwa G-30-S meletus, Gerwani menjadi salah satu organisasi kemasyarakatan yang dituduh sebagai sayap PKI. 

Mereka pun menjadi sasaran penumpasan.

Sumini dan beberapa temannya ditangkap oleh tentara sekitar tanggal 21 November 1965. 

Sumini sempat mendekam selama 5 bulan di penjara Pati, kemudian dipindahkan ke lembaga pemasyarakatan khusus wanita di Bulu, Jawa Tengah.

Pamit ke Orang Tua Berangkat Sekolah, Bel Masuk Berbunyi Kepalanya Sudah Pecah, Orang Tua Harus Lebih Waspada, Ini Penyebabnya

Hingga 6,5 tahun ditahan, Sumini tidak pernah diadili. 

Saat itu, tutur Sumini, Gerwani difitnah sebagai organisasi sayap Partai Komunis Indonesia dan ikut melakukan aksi kekejaman terhadap 6 jenderal yang ditangkap pada peristiwa G-30-S.

Sumini mengatakan, pada 1965 koran Berita Yudha dari Angkatan Bersenjata mengabarkan ada dua nama anggota Gerwani yang ditangkap, yaitu Jamilah dan Fainah.