Propaganda fitnah yang dilancarkan oleh koran-koran milik Angkatan Bersenjata itu kemudian dipahatkan melalui diorama di museum Lubang Buaya.
Lalu, sejak tahun 1980-an, fitnah itu dikemas melalui film Pengkhianatan G30S/PKI.
Cerita fitnah itu juga diawetkan melalui penulisan buku-buku sejarah versi Orba.
Padahal, sebaliknya seperti yang dikumpulkan dari berbagai sumber dan dokumen sejarah, dan dikutip Grid.ID dari Berdikari Online ini.
Sebagian besar pendiri Gerakan Wanita Sedar (Gerwis), yang kelak berganti nama menjadi Gerwani, adalah perempuan-perempuan revolusioner.
Kreatif Banget! Begini 7 Kostum Unik yang Bikin Pesta Halloween Kamu Makin Seru
Mereka pernah terlibat dalam perjuangan melawan kolonialisme dan revolusi bersenjata pasca Proklamasi 17 Agustus 1945.
Pemimpin terkemuka Gerwis, yakni SK Trimurti, sudah terlibat dalam pergerakan anti-kolonial bersama Bung Karno sejak tahun 1930-an.
Pasca Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, ia ditunjuk sebagai Menteri Perburuhan pertama dalam sejarah Republik.
Tokoh pendiri lainnya, Salawati Daud, adalah walikota Makassar yang pertama di bawah pemerintahan RI sekaligus Walikota perempuan pertama di Indonesia.