Ade Irma tertembak di rumahnya di jalan Teuku Umar Nomor 40, Menteng, Jakarta.
Ia tertembak di bagian punggung dan sempat dirawat selama 6 hari.
Peluru bersarang di limpanya dan ia dibawa ke RSPAD.
Pada 6 Oktober 1965, ia meninggal dunia.
3. Namanya diabadikan menjadi nama jalan, taman dan monumen
Masih begitu muda saat terbunuh, nama Ade diabadikan menjadi nama jalan, salah satunya ada di Pekanbaru, Riau.
Sementara Monumen Ade Irma Suryani Nasution terletak di Kompleks Kantor Walikota Jakarta Selatan, bersama dengan makamnya.
Sementara Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution terletak di Bandung, Jawa Barat.
4. Kata-kata terakhir Ade Irma
Di Museum Jendral AH. Nasution, terdapat lukisan Ade Irma.
Saat tertembak, ia bertanya kepada ayahnya,"Papa....apa salah adek?"
Setelah itu, diketahui bahwa ia sempat menjalani beberapa operasi dan mengatakan kepada kakaknya,"Kakak jangan menangis, adik sehat."
Ade juga sering bertanya kepada ibunya,"Kenapa ayah mau dibunuh, mama?"
(*)