Find Us On Social Media :

Umroh Diendorse? Syahrini Beberkan Hasil Pemeriksaan

By Dwi Lanang Sentosa, Minggu, 1 Oktober 2017 | 03:01 WIB

Dikabarkan Umroh Dengan Uang Jamaah, Syahrini Bantah Tegas

Laporan Wartawan, Grid.ID, Dianita Anggraeni 

Grid.ID - Syahrini hari ini menyambangi Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Pusat Rabu (27/9/2017) untuk menjadi saksi terkait kasus dugaan penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh perusahaan penyedia jasa layanan umrah, First Travel.

(BACA: Fokus Untuk Kehamilan, Sandra Dewi Dan Suami Persiapkan Hal-Hal Ini)

Selama kurang lebih satu jam pemeriksaaan, Syahrini yang didampingi oleh kuasa hukum dan manajernya pun keluar dan menjumpai awak media yang sudah menunggunya di lobi Bareskrim.

"Satu persatu jawaban dari penyidik sudah saya jawab. Apa yang dipertanyakan penyidik terkait kasus ini sudah saya jawab. Sudah saya jawab dengan jelas," jawab Syahrini.

(BACA: Makin Centil Saat Hamil, Sandra Dewi Jadi Lebih Sering Lakukan Ini)

Terdapat 18 pertanyaan yang diajukan oleh tim penyidik kepada pelantun 'Sesuatu' itu.

"Pertanyaan jelas ke bapak penyidik, berapa manajemen Syahrini membayar kepada First Travel," tutur Syahrini.

(BACA: Aktif di Dalam Kandungan, Calon Bayi Sandra Dewi Sudah Bisa Pilih Lagu)

Perempuan berusia 35 tahun itu juga mengatakan bahwa ketika dirinya pergi Umrah tersebut tidak di endors dengan pihak First Travel melainkan dalam sebuah bentuk kerjasama.

"Bahwasannya tidak ada seperti yang diberitakan oleh media cetak atau elektronik selama ini kalau keberangkatan Umrah saya diendorse," tandasnya.

(BACA: Ini Rahasia Sandra Dewi Tetap Aktif Saat Hamil)

Bukti-bukti yang dibawa Syahrini seperti perjanjian kerjasama, invoice dari First Travel, dan bukti pembayaran diakui Kuasa hukum dan Syahrini sudah diberikan kepada penyidik.

"Semua bukti akan diperlihatkan oleh bapak penyidik. Lengkap. Semua lengkap, jadi stop beritakan saya dikaitkan," ujar Syahrini.

(BACA: Sering Diterpa Gosip, Nagita Slavina Dan Raffi Ahmad Menangkan Penghargaan Ini)

Syahrini pun tidak merasa takut untuk datang ke Bareskrim, sebab ia merasa tidak salah dan tidak ikut terkait dalam kasus dugaan penipuan dan penggelapan First Travel.

"Karena kalau kita tidak salah, tak ada urusan apapun dengan hukum pidana di negeri ini, kenapa harus takut. Saya datang, memenuhi panggilan kapasitas saya sebagai warga negara Indonesia yang baik saja dari Bareskrim untuk menjawab pertanyaan yang disinyalir semuanya bohong dan tidak benar," tutup Syahrini. (*)