Find Us On Social Media :

Bentrok Suporter Bola Vs Pendekar Silat di Surabaya, Dua Pesilat Meninggal Dunia, Ini 5 Fakta yang Ada

By Aji Bramastra, Minggu, 1 Oktober 2017 | 18:18 WIB

Suporter persebaya, atau yang populer dengan julukan Bonek.

Grid.ID - Dua nyawa melayang dalam sebuah aksi bentrok antar dua kelompok massa terjadi di Surabaya, Minggu (1/10/2017) malam.

Aksi tawuran ini melibatkan sekelompok suporter sepak bola Surabaya, atau yang lebih populer dengan julukan Bonek, dengan kelompok pendekar silat dari Perguruan Silat Setia Hati Terate (PSHT).

Peristiwa terjadi di depan SPBU Balongsari, Jl Raya Balongsari Kecamatan Tandes Surabaya.

Bagaimana peristiwa itu terjadi?

Berikut 5 fakta yang Grid.ID kutip dari Surya.co.id :

1. Konfirmasi Polisi

Dikutip Grid.ID dari Surya.co.id, Kasat Reskrim Polrestabes AKBP Leonard Sinambela membenarkan telah jatuh korban pada bentrok ini.

Meski demikian, Leonard belum memastikan siapa dan berapa korban meninggal.

"Biar nanti Bapak Kapolrestabes yang menyampaikan lebih jauh. Kami ingin situasi bisa diredam secepatnya," kata Leonard.

2. Kronologi

Berdasar informasi yang beredar, peristiwa ini bermula dari konvoi anggota perguruan silat dan Bonek yang saling berpapasan, Minggu (1/10/2017) pukul 23.00 WIB.

Beberapa jam setelah itu, terjadi bentrok antar dua kelompok.

Kelompok suporter kemudian membakar motor milik seorang angggota kelompok silat.

Motor itu adalah Honda CB bernopol S 4353 DT.

Dua orang korban yang diduga seorang anggota perguruan silat, dengan indentitas belum diketahui, mengalami kritis.

Korban kemudian dibawa ke rumah sakit Muji Rahayu.

3. Identitas Korban

Berdasarkan data yang dimiliki Pemkot, korban meninggal dalam bentrokan ini bernama Muhammad Anis (22), warga Jalan Simo Pomahan.

Korban lainnya adalah Aris Eko Ristanto (25) warga Desa Tlogorejo, Kepoh Baru Bojonegoro.

4. Wali Kota Minta Maaf

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya korban tawuran antara Suporter sepakbola (Bonek) dengan PSHT Gresik, Sabtu (30/9/2017) malam. 

Ia menyampaikan permintaan maaf pada keluarga korban yang akhirnya meregang nyawa akibat bentrok. 

"Ya, saya atas nama Pemerintah Kota Surabaya dan warga Kota Surabaya mengucapkan permintaan maaf kepada keluarga korban meninggal kemarin malam," kata Minggu (1/10/2017). 

Risma menyebut Pemkot akan menindaklanjuti permasalahan ini dengan mengirimkan perwakilan ke rumah korban tawuran tersebut sebagai permintaan maaf.

Risma juga mengimbau kepada semua pihak untuk tidak saling membalas.  "Saya sudah berkoordinasi dengan Kapolrestabes Surabaya agar masalah ini diusut. Yang salah tetap salah. Agar tidak ada yang saling balas dendam," imbuh Risma. 

5. Pertemuan Bonek dan PSHT

Kapolrestabes Surabaya berencana menggelar dialog antara perwakilan suporter Bonek dengan perwakilan PSHT, Minggu (1/10/2017) siang.

Pentolan Bonek, Andi Peci, meminta para Bonek untuk berkumpul dan memberikan kesaksian saat peristiwa berlangsung. 

Seruan Andi Peci ini ditulis di laman Facebook Persebaya Online belum lama ini. (*)