Laporan Wartawan Grid.ID, Hyashinta Amadeus
Grid.ID - Anak-anak ternyata tidak hanya tumbuh menjadi lebih cerdas, tetapi juga lebih hebat.
Dilansir World of Buzz, ada seorang anak dari Singapura yang punya kemampuan spesial.
Ia mengejutkan dunia karena mampu mengenali warna kartu tanpa melihatnya.
Ia melakukannya dengan 'mendengarkan' dan 'menyentuhnya'.
Bocah bernama Lim ini ternyata mengikuti kelas pengembangan kekuatan otak di sebuah pusat pendidikan 2 bulan yang lalu.
Di situlah ia diajari bagaimana memanfaatkan kekuatan otaknya untuk meningkatkan kemampuan konsentrasinya.
Ibunya, Tan (49) mengatakan ini bukanlah bakat sejak lahir tetapi dari latihan.
Dia mengatakan bahwa awalnya anaknya mau mencari kelas Bahasa Mandarin.
(Baca: Pagar Makan Tanaman, Tunangan Sahabatnya Di Embat Juga)
Namun secara tidak sengaja dia menemukan kursus pengembangan otak dan memutuskan untuk mendaftarkan kedua anaknya.
Durasi untuk dua pelajaran pertama adalah 6 jam dan yang berikutnya disingkat menjadi 3 jam.
Karena bukan kelas biasa, biaya kursus ini cukup mahal yaitu sekitar Rp 8 juta.
Ibu ini juga mengungkapkan bahwa keahlian berkonsentrasi putrinya meningkat pesat dan sekarang dapat mengenali warna kartu dengan kekuatan otaknya.
(Baca: Kok Bisa! Posting Foto Santai Bareng Bilqis, Akun Ayu Ting Ting Dicurhatin Netizen Kehilangan Anak)
Lim bahkan menunjukkan keahliannya itu depan wartawan.
Dengan matanya yang tertutup kain hitam, ia membalik kartu itu dengan harinya.
Dengan hanya melakukan itu, ia mampu mengenali warna dan karakter yang tertulis di kartu.
Selain itu, dia juga bisa mengidentifikasi kata di kartu hanya dengan menyentuhnya.
Bahkan ia juga mengejutkan para wartawan karena bisa bermain catur Tiongkok dengan mata tertutup.
Menang atau kalah itu cerita berbeda. Namun keahlian bocah ini sungguh tidak biasa.
Mungkin keahlian yang paling mengherankan adalah kemampuannya mengidentifikasi karakter catur Tiongkok hanya dengan menggoyang-goyangkannya di dalam kotak.
Meski ada 6 murid di kelas, tidak semua berhasil memperoleh kemampuan ini.
Misalnya, anaknya yang berada di kelas yang sama dengan adiknya belum sepenuhnya menguasai keterampilan karena keterampilannya yang berkonsentrasi lebih lemah.
Hal ini menunjukkan bahwa otak manusia adalah organ yang hebat dan bisa mencapai kebesaran jika dilatih dengan benar.(*)