Grid.ID- Dunia pendidikan kembali berduka.
Minggu (1/9/2017), calon praja IPDN asal Lampung ini menghembuskan napas terakhirnya saat melakukan diksar bersama Akademi Kepolisian di Semarang.
Dhea (17) meninggal sesaat setelah melakukan latihan fisik pagi.
Tidak ada tanda-tanda yang ia perlihatkan sebelumnya.
Dhea hanya sempat mengeluh perut kembung pada teman saat pagi hari.
Hari itu, Dhea menjalani rutinitas seperti biasa yakni solat subuh berjamaah, pengajian, dilanjutkan dengan lari pagi.
Saat latihan itulah Dhea terjatuh dan tidak sadarkan diri.
Tim medis langsung ambil tindakan dan membawa Dhea ke RS Bhayangkara.
Sayang nyawa gadis 17 tahun ini tidak tertolong lagi.
Bercita-cita menjadi seorang praja, putri pasangan Edi Hanafiah dan Isnaini ini sudah berjuang sejak SMA.
(BACA : Yay! Maia Estianty Antar El Rumi Hari Pertama Sekolah di London, Ups Ada yang Nyindir Ahmad Dhani!)
Dilansir Grid.ID dari laman Tribun Lampung, Dhea sampai melakukan diet agar bisa diterima menjadi seorang praja.
Amalia, adik Dhea juga menceritakan bagaimana kakaknya ingin sukses meski lelah menjalani diksar.
Dhea beberapa kali bercerita pada sang adik bahwa latiahannya melelahkan.
Bahkan pagi hari sebelum Dhea meninggal, ia amsih sempat menelepon orang tua dan mengirimkan pesan singkat ke adiknya.
"Kakak sempat mengeluh, kalau di sana capek banget. Serba lari bahkan sampai 10 menit," ujar Amalia dilansir Grid.ID dari Tribun Lampung.
"Ya saya bilang, sabar aja, ikhlas ngejalaninnya. Tapi kakak juga berpesan agar tidak memberi tahu mama kalau ia capek selama menjalani Diksar," ceritanya.
(BACA : Ingin Buat Dia Cepat ‘Naik?’ Coba Bisikkan 3 Kata Ampuh Ini!)
Kaget mendengar berita meninggalnya sang kakak, Amalia kemudian teringat pesan yang pernah Dhea sampaikan saat Idul Adha lalu.
"Itu pas setelah Salat Ied, dia sampai meminta maaf ke papa dan mama, dan bilang ke saya, Dek besok besok kamu Salat Iad sendiri ya gak sama kakak," kenangnya.
Amalia baru menyadari bahwa kalimat itu akan menajdi pertanda kepergian kakaknya.
Tak hanya Amalia, teman SMA Dhea juga mendapat pesan terakhir dari kerabatnya itu.
Rinananda Salsabila, teman SMA Dhea juga kaget mendengar kabar kepergian sahabatnya.
Sebelumnya, ia dan Dhea masih sempat mengirimkan pesan melalui pesan instagram.
Dalam percakapannya, mereka berjanji akan bertemu setelah Dhea menyelesaikan diksarnya.
Dhea juga sempat mengirimkan pesan "Tunggu Gua di Lampung".
Tak disangka Dhea pulang dalam keadaan lain.
Saat ini, orang tua Dhea sedang menjemput jenasah anaknya.
Rumah duka terus berdatangan tamu dan doa terus dikumandangkan untuk mengiring kepergian gadis yang sebentar lagi akan berulang tahun itu.
9 Oktober nanti, Dhea akan berulang tahun dan genap berusia 18 tahun. (*)