Laporan Wartawan Grid.ID, Eria Winda Wahdania
Grid.ID-Belakangan kasus prostitusi yang membawa nama publik figur tanah air kembali menjadi sorotan.
Setelah terciduknya aktris peran Vanessa Angel di salah satu hotel di Surabaya, prostitusi kini kembali menjadi topik yang hangat untuk dibicarakan.
Menanggapi hal tersebut, Deddy Corbuzier pun turut memberikan tanggapannya.
Baca Juga : Selain Vanessa Angel, Masih Ada Ratusan Model yang Terjaring Prostitusi Online
Melalui kanal YouTube Deddy Corbuzier yang dipublikasikan pada Minggu (6/1/2019), kekasih Sabrina Chairunnisa itu mengungkapkan beberapa alasan yang mendasari maraknya prostitusi.
Deddy menjelaskan jika sebagai artis tanah air akan memiliki tekanan hidup yang cukup tinggi.
Terlebih di era sekarang, orang akan mudah menilai dari sosial media sang artis.
Baca Juga : Tanpa Maia Estianty, Irwan Mussry Asyik Sarapan Bareng Wanita Ini di Singapura
Selain sosial media, tuntutan dan gaya hidup yang tinggi pun menjadi faktor penyebabnya.
"Kenapa psikologinya orang bisa melakukan hal seperti itu (prostitusi), Kalo kita bicara artis, tekanan hidup dari masyarakat ketika anda bersosial apalagi bersosial media, apalagi temenannya sama sosialita itu brengsek semua, itu tekanan hidupnya brengsek semua," jelasnya.
Artis yang identik dengan barang branded akan mulai di tekan kala gaya hidupnya berubah.
"Artis itu semua pakaiannya dari atas sampai bawah branded dan kalo udah nggak branded oh berati lu ngga punya job, ngga punya kerjaan, ngga laku," imbuhnya.
Tak hanya itu tekanan dari masyarakat dan orang sekitar pun menjadi pemicu artis tanah air melakukan hal yang menyimpang demi mengumpulkan pundi-pundi rupiah dalam waktu yang singkat.
"Akhirnya tekanan dari masyarakat yang dia anggap penting meskipun sebenernya ngga penting menjadi masukan bagaimana menjadikan dia mencari uang maksimal dalam waktu sesingkat-singkatnya," paparnya.
Deddy Corbuzier lantas menerangkan jika tidak ada manusia yang bisa menentukan masa depan.
Oleh sebab itu, pola pikir dan kebiasaan harus dirubah untuk menentukan masa depan yang lebih baik.
"Ini lah masa depan kita ngga bisa kita tentukan, yang bisa kita tentukan adalah pola pikir dan behavior dan habit kebiasaan kita," pungkasnya.