Pendapat itu berasal dari Dr Vincenzo Puppo - dari Centro Italiano Sessuologica di Bologna, Italia.
Ia menyatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah atau medis yang mendukung keberadaan G-spot.
Hal ini ia nyatakan dalam sebuah artikel di jurnal Clinical Anatomy.
(BACA: Inilah 5 Tanda Seseorang Jago Berciuman, Apakah Kamu Termasuk Salah Satunya?)
Sebagai gantinya ia menulis, “G-spot telah menjadi pusat bisnis jutaan dollar.”
Dengan kepercayaan bahwa area ini benar-benar ada, maka kebanyakan orang mencoba untuk membesarkan area ini agar sensitivitasnya bertambah.
Sentimen ini digaungkan oleh Dr. Pauls, yang merangkum bahwa tidak ada bukti ilmiah atau anatomi yang mendukung keberadaan G-spot.
Jadi, sampai saat ini persepsi mengenai keberadaan area ini masih menjadi perdebatan yang belum berakhir.
Entah dengan rangsangan G-spot atau tidak, klimaks wanita tetap menjadi topik misterius dan kontroversial.
Gimana nih menurutmu? (*)