Laporan wartawan Grid.ID, Alfa Pratama.
Grid.ID - Konser Route 91 Harvest Festival di Mandalay Bay, Las Vegas,Amerika Serikat, Minggu (1/10/2017) malam, menjadi konser musik yang paling memilukan.
Di tengah konser saat penyanyi country Jason Aldean sedang berada di atas panggung, terjadi serangan penambakan yang membabi buta.
Acara itu merupakan perhelatan musik tiga hari yang terganggu akibat serangan senjata otomatis.
Sesaat kemudian, suara musik terhenti. Semua terdiam sambil memasang telinga untuk memastikan suara apa yang baru saja terdengar.
Baca : 9 Wanita Pemain Film yang Kerap Memainkan Peran Antagonis, Nomor 9 Sudah Meninggal Dunia
Ketika itu, suara tembakan sedang tak terdengar. Seorang saksi mata menduga, pelaku sedang mengisi amunisi.
Sebab, tak berapa lama berselang, rentetan suara senapan mesin seperti yang kerap terdengar di film-film laga kembali terdengar.
Peristiwa ini diyakini menjadi salah satu kasus penembakan massal dengan jumlah korban terbesar yang terjadi dalam sejarah AS.
Hingga Senin (2/9/2017) malam waktu Indonesia, sudah ada 50 korban tewas dan 200 orang terluka dalam kejadian ini.
Menurut penelusuran Grid.ID, tidak hanya konser musik Route 91 Hrvest Festival yang menimbulkan korban jiwa.
Baca : 7 Pasangan Kakak Adik yang Sukses Jadi Pemain Film, Nomor 6 Adiknya Kembar
Inilah deretan konser musik yang berunjung maut dan menimbulkan korban jiwa, entah karena ada teror maupun keributan antar penonton.
1. Konser Ariana Grande di Manchester, Inggris.
Saat konser Arana Grande berlansung, Senin (22/5/2017), terjadi ledalakan keras.
Ledakan itu juga mengakibatkan stasiun kereta api Manchester Victoria yang tak jauh dari lokasi ledakan ditutup, dan semua jadwal kereta api dibatalkan.
Sejumlah saksi mata mengaku mendengar dua ledakan dari arah loket penjualan tiket di tempat itu.
Tercatat 19 orang tewas dan sekitar 50 orang lainnya terluka dalam peristiwa yang terjadi di akhir konser tersebut.
2. Konser 4Minute, di Seongnam, Korea Selatan
Konser girl band KPop yang berlangsung di Seongnam, Korea Selatan, adalah konser KPOP terburuk karena berujung maut.
Insiden maut yang dikunjungi sekitar 700 penonton berawal saat sebuah besi saluran udara rubuh.
Rubuhnya besi saluran ini karena tak mampu menahan beban ratusan orang yang ingin melihat 4Minute dari ketinggian yang lebih tinggi.
Akibat dari kejadian ini, ada 18 orang dikabarkan meninggal dunia karena terjatuh dari ketinggian 20 meter setelah besin penahannya lepas.
Kejadian ini terjadi pada bulan Oktober 2014.
3. Konser Gurizada Fandangueira di Santa Maria, Brazil
Pada saat konser Gurizada Fandangueira yang berlangsung pada tanggal 26 Januari 2013 di Kiss Nightclub di kota Santa Maria, Brazil terjadi kebakaran hebat.
Menurut informasi dari kepolisian Brazil menyatakan bahwa kebakaran ini dipicu oleh salah seorang anggota Gurizada Fandangueira yang pada saat itu tampil di panggung, menyalakan kembang api dan mengenai bagian plafon ruangan Kiss Nightclub.
Kebakaran di klub malam Kiss terjadi sekitar pukul 02:30 menewaskan lebih dari 232 jiwa dan mencederai sedikitnya 150 orang.
Kebakaran ini merupakan musibah dengan angka kematian tertinggi kedua yang pernah terjadi di tempat hiburan di Brazil, setelah kebakaran sirkus Niterói pada tahun 1961.
Sekitar 90% dari korban tewas akibat menghirup asap dan terinjak-injak.
Tidak jelasnya tanda pintu keluar mengakibatkan orang-orang yang panik berlarian ke arah kamar mandi.
Dan di kamar mandi pun ditemukan 50 mayat terpanggang.
Baca : Tak Hanya Laudya Cynthia Bella, Inilah 9 Selebriti Wanita Dinikahi Pengusaha, Nomor 9 Akhirnya Cerai
4. Festival Love Parade, Duisburg, Jerman
Love Parade ("Parade Cinta") merupakan pesta umum dalam bentuk pawai (konvoi) wahana yang memainkan musik "Techno" dan diadakan di Jerman.
Pesta musim panas ini diawali di Berlin pada musim panas tahun 1989, diorganisasi oleh DJ Dr. Motte (Matthias Roeingh).
Walaupun semula hanya berupa konvoi dengan mobil, pesta ini kemudian berkembang pesat dan menjadi pawai publik besar-besaran, yang diadakan setiap tahun hingga 2003 di Berlin, tepatnya di kawasan Tiergarten dan Siegessäule, dan menyedot ratusan ribu orang dari penjuru dunia.
Tahun 2010 pawai ini diadakan di kota Duisburg, sekaligus sebagai bagian dari kegiatan Kawasan Ruhr sebagai "Ibukota Budaya Eropa 2010".
Ada 21 orang tewas dan 500 orang luka-luka dalam tragedi pesta musik Loveparade di Jerman, 24 Juli 2010.
Penyebabnya adalah diabaikannya peraturan keselamatan dan terjadi kepanikan di terowongan sebagai pintu masuk ke lokasi konser.
Penonton pun jatuh lalu terinjak-injak dan tidak dapat bernafas karena rapatnya antrean penonton.
Akibat kekacauan ini, Love Parade dinyatakan tidak akan diadakan lagi.
Baca : Inilah 6 Mas Kawin Selebriti Wanita yang Dinikahi Pria Malaysia, Nomor 6 Cuma Rp 1 Juta
5. Mawazine Festival di Rabat, Moroko.
Mawazine Festival adalah festival musik tahunan yang berlangsung di kota Rabat Maroko dengan menghadirkan sejumlah penyanyi dan group musik Internasional.
Namun sayang, Mawazine Festival yang diselenggarakan 23 Mei 2009 dan salah satu musisi yang hadir adalah Stevie Wonder, menimbulkan korban jiwa.
Pada malam terakhir penyelenggaraan festival musik tersebut, setelah penyanyi lokal Abdelaziz Stati selesai menyanyikan lagu pertama, para penonton yang jumlahnya hingga 70 ribu orang telah tak sabar untuk meninggalkan lokasi konser.
Pagar yang tak sanggup menahan beban ribuan penonton justru roboh dan menimpa penonton lainnya. Dikabarkan 11 orang meninggal dan 8 lainnya mengalami luka.
Baca : Tega, Inilah yang Dikatakan oleh Wanita Perebut Suami yang Istrinya Habis Melahirkan Anak Pertama
6. Pearl Jam di Roskilde Festival, Denmark
Roskilde Festival adalah festival tahunan terbesar di benua Eropa dan diadakan di sebelah utara kota Roskilde, Denmark.
Pada tahun 2000, Pearl Jam mendapat kesempatan untuk hadir bersama musisi besar lainnya seperti Oasis dan Pet Shop Boys.
Saat Pearl Jam, tepatnya saat Eddie Vedder mulai menyanyikan bait awal dari lagu Corduroy, ribuan orang merangseng mendekati panggung dan saling desak-desakan.
Saking banyaknya penonton yang berdesakan merapat ke panggung dan tanah yang basah berlumpur karena hujan membuat banyak penonton mulai kehilangan keseimbangan.
Kejadian yang berlangsung pada 30 Juni 2009, akhirnya menyebabkan 9 orang tewas.
Kejadian malam itu membuat Pearl Jam tidak tampil secara penuh dan The Cure yang seharusnya tampil setelah Pearl Jam membatalkan pertunjukan mereka. (*)
Baca : Inilah 5 Istri Pemilik Stasiun TV Swasta di Indonesia, Nomor 4 Paling Muda