Find Us On Social Media :

Teknologi Terbaru, Mendiagnosis Penyakit Jantung dengan Philips Azurion

By Ridho Nugroho , Rabu, 4 Oktober 2017 | 17:09 WIB

Acara peluncuran Philips Azurion untuk layanan prosedur intervensi jantung yang berkualitas dan aman di Hotel Fairmont pada 28 September 2017.

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Suminar

Grid.ID – Siapa yang nggak ingin punya tubuh sehat bebas penyakit? Ya, kan?

Namun, pengaruh polusi dan radikal bebas serta gaya hidup yang tidak sehat mau tak mau membuat manusia, terutama bagi mereka yang tinggal di perkotaan mudah terpapar penyakit.

Data terbaru, ternyata sekitar 70 hingga 80 persen penyebab kematian di Indonesia berasal dari penyakit yang tidak menular.

Dan, salah satu jenis penyakit tersebut ialah jantung dan stroke.

( BACA : Gaya Hidup Millennilas Justru Lebih Rentan Terserang Stroke dan Penyakit Jantung, Kenapa? ini Jawabannya  )

Jenis makanan yang tidak sehat, alkohol dan rokok disebut-sebut menjadi pemicu terbesar mengapa penyakit jantung dan stroke menyerang manusia, bahkan tanpa mengenal usia.

Mirisnya lagi, Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan salah satu penyumbang kematian terbesar dalam kategori penyakit tidak menular dibandingkan dengan penyakit tidak menular lainnya seperti diabetes, kanker atau penyakit penerapan kronis.

Paham akan masalah tersebut, Royal Philips (NYSE: PHG, AEX: PHIA) menciptakan alat Philips Azurion platform image-guided therapy (IGT) generasi terbaru untuk mendiagnosis dan menangani pasien di rumah sakit dan klinik spesialis untuk melakukan berbagai prosedur dalam berbagai area terapi termasuk kardiologi, onkologi dan vaskular.

( BACA : 5 Gejala Serangan Jantung, Bisa Menyerang Kapan Saja Bahkan Saat Tidur )

"Kasus PJK banyak terjadi di Indonesia, dan menyerap sejumlah besar sumber daya medis yang ketersediannya masih terbatas di rumah sakit. Teknologi pencitraan (imaging) sangat penting untuk membantu kami melakukan berbagai jenis prosedur yang dibutuhkan oleh pasien PJK dan lainnya secara efektif dan efisien, terutama bila platform tersebut memiliki radiasi rendah. Dengan ketersediaan platform seperti ini, kami dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada lebih banyak pasien. Yang terpenting adalah meningkatkan keamanan prosedur bagi pasien,” kata Dr. dr. Antonia Anna Lukito, SpJP(K), FIHA FSCAI, FAPSIC, Kepala Departemen Kardiovaskuler FK UPH dan Staf Heart Center Siloam Lippo Village saat ditemui di Jakarta, Kamis (28/9/2017).

Melalui Azurion ini, diharapkan dapat membantu menyelamatkan lebih banyak nyawa, sekaligus mengurangi total biaya operasional layanan kesehatan dengan membuat terapi menjadi lebih efisien, lebih efektif, dan lebih personal.

( BACA : 6 Gejala Penyakit Jantung Terhadap Wanita, Nomor 6 Perlu Diwaspadai! )

Pendekatan alur kerja bari platform Azurion dirancang untuk mendukung tim intervensi dalam melaksanakan banyak prosedur, dan membantu meningkatkan konsistensi dan efisiensi prosedur, sekaligus mengurangi komplikasi dengan paparan radiasi yang rendah. (*)