Grid.ID - Ingat insiden berdarah antara suporter bola Bonek dan para pesilat dari perguruan Setia Hati Terate (PSHT) beberapa waktu lalu?
Kekhawatiran ada upaya serangan balasan, sepertinya benar-benar terjadi.
Sebuah video kerusuhan antar massa beredar di Facebook, Rabu (3/10/2017).
Video ini salah satunya diunggah oleh akun Miftakul Rahman dan Raja Tega.
Menurut keterangan yang ada, video itu terjadi di wilayah Ambulu, Jember, Jawa Timur, pada hari yang sama saat video itu beredar.
Bentrokan itu disebut merupakan serangan balasan, yang dilakukan perguruan silat PSHT kepada kelompok suporter Bonek.
Dikutip Grid.ID dari Surya.co.id, berdasarkan informasi dari Koramil Ambulu, kelompok suporter dari Surabaya diserang ratusan orang persis di pertigaan warung Mariadi.
Mereka diduga akan menyaksikan pertandingan Persebaya Surabaya.
Pada hari ini, Persebaya memang dijadwalkan akan menghadapi Persigo Semeru FC di Stadion Jember Sport Garden (JSG).
Dalam video itu, konvoi kelompok suporter bola tiba-tiba dihadang sekelompok pria.
Para pria itu langsung menyerang anggota konvoi suporter.
Satu pria menendang sebuah motor, sampai pengendara motor terjatuh.
( BACA : Divonis Menopause Muda, Seorang Wanita Akhirnya Bisa Hamil Usai Dapatkan Donor Ini Dari Sang Adik! )
Setelah itu serbuan lanjutan tak terhindarkan lagi.
Anggota konvoi suporter pun langsung kocar-kacir.
Informasi menyebutkan, 18 orang suporter Bonek diamankan dari amukan massa di Polsek Ambulu.
Dua jam kemudian, ratusan orang yang tidak puas ini malah mendatangi Polsek Ambulu.
"Sampai sekarang situasi memanas di Polsek Ambulu," tulis akun Facebook MIftakul Rahman. Netizen lain, yakni akun Raja Tega, malah memuat foto seorang anggota Bonek babak belur penuh darah.
Sementara itu akun Persebaya Online mengabarkan kondisi suporter korban serangan sudah membaik.
Sebagaimana diketahui, terjadi bentrok berdarah antara kelompok Bonek dan para pesilat PSHT, di Surabaya, pada 31 September 2017 lalu.
Dalam insiden itu, 2 pesilat tewas. (*)