Grid.ID - Krisis Rohingya tak hanya jadi sorotan negara-negara muslim seperti Indonesia, tapi juga dunia.
Publik dunia mengutuk adanya tindak pembantaian etnis yang menimpa kaum muslim Rohingya.
Nah, karena Rohingya pula, seorang wanita di Myanmar bernama Shwe Eain Si, mendapat masalah.
Shwe Eain Si bukan wanita sembarangan.
Dikutip Grid.ID dari BBC, wanita cantik nan seksi ini adalah ratu kecantikan Myanmar, tepatnya Miss Grand Myanmar 2017.
Nah, ?Shwe Eain Si kemudian mengunggah sebuah video soal Rohingya di Facebook.
Dalam video yang diunggahnya pekan lalu itu, Shwe Eain Si menuding kelompok etnis Rohingya.
Shwe Eain Si menuduh militan Rohingya memimpin sebuah "kampanye media".
Kampanye itu dilakukan untuk mengelabui dunia agar etnis Rohingya dipandang sebagai bangsa yang tertindas dan teraniaya.
Dalam video itu, Shwe Eain Si berbicara di muka kamera.
Lalu, video itu diselingi gambar grafis orang-orang dengan cipratan berdarah di wajah, dan bayi-bayi telanjang.
Setelah video ini viral, Shwe Eain Si harus menerima akibatnya.
( BACA : Bayi Babun Jatuh di Dekat Singa, Tapi Apa yang Ditangkap Kamera Mengejutkan Semua Orang )
Pada hari Minggu lalu, perusahaan di balik ajang kontes kecantikan tersebut, mengumumkan bahwa Shwe Eain Si telah kehilangan gelarnya.
Seperti diberitakan AFP, Rabu (4/10/2017), Si dinilai melanggar peraturan kontrak.
Pencopotan itu disampaikan dalam sebuah pernyataan, namun tidak secara lugas menyebutkan tentang video soal Rohingya.
Si dianggap gagal memperlihatkan diri sebagai seorang pemenang kontes kecantikan.
Si sendiri langsung protes.
Dia mengatakan, tuduhan tersebut tidak beralasan, dan terkait dengan komentarnya terhadap Rohingya.
"Ya, Shwe Eain Si membuat video tentang teror yang dibawa oleh militan ARSA di Negara bagian Rakhine."
"Tapi itu tidak memenuhi syarat sebagai (Indikator) kegagalan untuk memproyeksikan gambaran seorang pemenang kontes yang layak," tulis dia. (*)