Find Us On Social Media :

Sopir Grab di Medan Dibunuh Perampok - Dengar Anak Korban Ucapkan Kalimat ini, Para Pelayat Langsung Menangis

By Aji Bramastra, Jumat, 6 Oktober 2017 | 02:02 WIB

Kesedihan Dita Simanjuntak melihat jenazah ayahnya terakhir kali.

Grid.ID - Peristiwa teror perampok terhadap sopir taksi online di Medan, menyita perhatian dan kesedihan banyak orang.

Dalam dua hari, dua pengemudi transportasi online tewas dibunuh dan dirampok di kota ini.

Ridwan Limbong (34) tewas ditikam kawanan perampok saat melintas di Jalan Juanda, dekat Hotel Pardede, Medan Polonia, Sabtu (23/9/2017).

Sementara David Julher Simanjuntak, ditemukan tewas di sebuah parit di Jalan Sempurna, Minggu (24/9/2017) dini hari.

( BACA : VIDEO : Parah! Wanita Ini Menerima Tantangan Menggunakan Vibrator di Celana Dalamnya Ketika Belanja, Begini Reaksinya )

Kesedihan keluarga masing-masing korban pun membuat pilu netizen.

David Julher Simanjuntak misalnya.

Almarhum meninggalkan dua anak perempuan yang masih bersekolah.

Kedua anaknya terlihat begitu sedih saat melihat jenazah ayahnya.

( BACA : 2 Jam Setelah Dilahirkan, Bayi asal Bekasi ini Tewas, Penyebabnya Bikin Nangis )

Para pelayat akhirnya tak kuasa menahan air mata, saat putri pertama David, Dita Simanjuntak (16), ada di samping jasad ayahnya.

Satu kalimat yang diucapkan Dita, langsung membuat para pelayat terharu.

"Aku kuat, Pak. Bisa aku sukses ke depannya," ujarnya sembari memeluk jasad ayahnya di rumah duka, Minggu (24/9/2017).

Para kerabat yang melayat pun tidak bisa menahan air mata. Mereka berusaha menghibur dengan memeluk dan memegangi pundaknya.

"Kakak harus kuat, harus makin rajin sekolah. Kakak yakin bisa berhasil ke depannya. Bahagiakan Mamak dan adik," ungkap seorang kerabat perempuan di sampingnya.

Sementara itu, Misel Simanjuntak (8), putri kedua mendiang, tampak bermain dan sesekali duduk di pelataran rumah bersama teman-temannya di teras depan rumah.

Sebelumnya, dia sempat duduk di sebelah Yorida Sihombing, ibunya.

"Mamak, kenapa? Jangan nangis Mak," tuturnya sembari memegang botol air mineral.

Almarhum David baru menjadi sopir Grab sejak enam bulan lalu.

Selama ini dia berjualan pakaian di Pasar Sentral Kota Medan.

Mobil Toyota Avanza yang digunakannya saat dirampok dan dibunuh kawanan begal masih kredit.

Dari informasi yang diperoleh, sebelum tewas, David Julher Simanjuntak baru saja mendapat pesanan penumpang dari Jalan Sutomo tujuan Jalan Wahidin sekitar pukul 19.00 WIB.

Adapun akun yang mengajukan orderan adalah akun anonim dengan nama Den'Gegana Gegana Polda Sumut (Brimob).

Bahkan, nomor ponsel pemesan Grab tertera dalam aplikasi yang tersebar di media sosial para sopir Grab.

Diduga, David dibunuh saat mengantarkan pelanggan lalu jasadnya dibuang ke dalam parit di depan rumah kos di Jalan Sempurna. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun Medan dengan judul : Dua Driver Grab Tewas Dibegal Dalam Dua Hari, Ini yang Dilakukan Polisi