Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Suminar
Grid.ID - Desainer aksesori Indonesia Rinaldy Yunardi kembali berhasil membawa bangga nama Indonesia dalam ajang bertaraf Internasional dengan meraih prestasi tertinggi pada acara World of Wearableart (WOW) 2017 yang diselenggarakan di New Zealand pada September lalu.
Pada saat di temui oleh tim Grid.ID dalam acara Central Anniversary Flower Extravaganza 2017 di Grand Indonesia pada 5 Oktober 2017, Koh Yung sapaan akrabnya menceritakan tentang koleksinya yang dibawa pada ajang tingkat internasional tersebut.
"Iya WOW atau World of WearableArt di New Zeeland. Tahun lalu saya diundang dan saya mengerjakan sampai 6 bulan kemarin itu baru dikirim kesana. Memang baru kemarin tanggal 22 September baru diumumkan di acara di sana kalau karya saya menjadi juara," cerita pria yang akrab disapa Koh Yung tersebut pada Grid.ID
Dalam ajang ini, Rinaldy mengirimkan 2 karya persembahannya yang kedua karya tersebut menjadi juara satu dalam setiap kategori.
Kedua koleksi yang dibawa pada ajang tersebut adalah Cosmos dan Encapsulate.
"Iya saya mengirim 2 karya yaitu Cosmos dan encpsulate. Nah, dua-duanya mendapatkan juara satu masing-masing kategori dan mendapatkan juara umum," tambah dia.
Dalam karyanya yang Cosmos berhasil menjadi juara dalam kategori Avant Garde Section sedangkan yang Encapsulate berhasil menang dalam kategori Open Section serta meraih Supreme WOW Award 2017.
Di balik kesuksesannya, kali ini ternyata ada proses yang cukup panjang yang harus dilalui oleh sang maestro aksesori ini.
"Proses ini lama banget, soalnya saya eksperimen kan, apalagi mau dibawa lomba, kan, harus hati-hati dan harus bener-bener yakin, jadi butuh waktu lama juga sih lebih dari 6 bulanlah prosesnya," cerita Koh Yung.
(Katy Perry Pakai Sepatu Rancangan Desainer Indonesia Rinaldy A Yunardi di Video Klip Terbarunya)
Selain itu, Koh Yung juga menceritakan inspirasi di balik pembuatan karya yang menjadi juara itu.
"Inspirasi Cosmos itu adalah guardian of universe itu sama aja kayak menjaga keseimbangan alam. Kalau yang Encapsulate adalah terpecah, di mana dalam hidup hubungan manusia terpecah, suku terpecah, tapi yaitulah kita butuh kesadaran bahwa kita masih ada harapan di mana di karya saya yang itu kan di tengah-tengah ada cahaya itulah harapan, tapi bagaimana harapan itu bekerja kembali kepada manusianya sendiri," cerita Koh Yung pada Grid.ID
Dalam ajang bergengsi World of WearableArt (WOW) 2017, Rinaldy Yunardi bersaing dengan 13 negara dari 122 desainer dan berhasil mengalahkan mereka dalam ajang tersebut.
Koh Yung juga menungkapkan bahwa penilaian dilihat dari karya yang simpel, unik, detail, dan juga meaningful. (*)