Dalam chatingan tersebut calon mertua menilai pakaian yang ia kenakan dan dianggap tak layak untuk digunakan dalam acara seperti itu.
Calon mertua juga menyinggung perhiasan emas yang ia gunakan dalam acara.
Perhiasan itu dinilai terlalu kecil dan setara tipisnya daun Serai.
Padahal katanya putri kesayangan umpat calon mertua. Kalau putri kesayangan masa perhiasannya setipis daun sangge-sangge (Serai) protes calon mertua.
"Sempat berharap kisah ini akan berakhir bahagia, tapi Tuhan berkehendak lain. Biarlah melalui semua ini aku semakin dewasa dlm memilih pasangan hidup. Seharusnya aku menyebar undangan, bagi teman, sahabat, saudara yg bertanya tanya kenapa undangan tidak kunjung disebar, inilah penyebabnya, Saya dituduh, diancam, dan dihina 2hr stlh hari martuppol (marhata sinamot) oleh Mantan Calon Mertua Saya, dan tidak ada pertanggungjawaban dari Mantan Calon Pengantin Pria Saya. Aku bersyukur kpd Tuhan atas semua ini boleh terjadi di hidup ku…. teman teman, aku gak sedih loh… aku bahagia dg semua ni… kebayang deh klo aku jd nikah??? kan ngeerriii bok!”
Berbagai komentar dan tanggapan pun muncul dari netizen. baik yang menyampaikan dukungan agar Tika bersabar dan banyak pula yang menghujat calon mertuanya.
Namun Tika akhirnya mencabut postinganya, sehingga netizen bertanya-tanya.
Demikian ia menuliskan kisahnya bersama unggahan foto pertunangan dan screenshoot chatnya dengan calon mertua.(*)