Grid.ID - Dari tingkat pendidikan maka kualitas berpikir seseorang dapat terlihat.
Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik pula perilaku dan sopan santunnya.
Karena dengan mengenyam pendidikan kita jadi tahu akan peraturan, tata krama dan sopan santun serta mengedepankan musyawarah untuk menyelesaikan masalah.
Orang yang berpendidikan tinggi bukan malah menggunakan kekerasan dalam menghadapi masalah layaknya preman jalanan.
( BACA : Gila Banget, Sepatu Buat Anak Bayi Ini Harganya Bisa Buat Beli Beras Berkarung-karung! )
Dilansir reporter Grid.ID dari Viral 4 Real.
Seorang dengan gelar profesor yang merupakan puncak gelar akademis tertinggi bernama Ge dari Universitas Sains dan Teknologi Shaanxi, China harus dikaji ulang gelar profesornya.
Saat itu Ge bersama seorang wanita sedang melintasi sebuah jalan.
Ketika berada dijalan tersebut ada sebuah truk pengangkut sampah yang menghalangi jalan itu.
( BACA : Ternyata nggak Susah kok Jaga Kesehatan Alat Vital, Kamu Cukup Konsumsi Lemak Baik Secara Rutin )
Ge dan teman wanitanya lantas turun dari mobil dan mendatangi pemilik truk pengangkut sampah itu.
Tak lain sang pemilik truk itu adalah wanita petugas kebersihan tersebut, ia sedang bekerja mengangkuti sampah masyarakat sekitar.
Merasa jalannya terhambat akibat petugas kebersihan itu, Ge lantas menghajarnya sampai berdarah-darah.
Belum puas menghajar petugas kebersihan itu, teman wanita Ge lantas menghina dan mencaci maki profesi si petugas kebersihan.
( BACA : Tidak Selamanya Protein Hewani Baik Untuk Tubuh, Kalau Kebanyakan Bisa Picu Kanker )
Ia berkata "Berapa banyak uang yang saya hasilkan?"
"Berapa banyak uang yang kamu hasilkan?"
"Anda tahu sekarang anda menghalangi jalan saya untuk menghasilkan uang?"
Wanita petugas kebersihan itu lantas juga berteriak kepada Ge dan teman wanitanya dalam keadaan berdarah-darah.
Ia mengatakan "anda menganiaya dan mencaci orang yang hanya berprofesi sebagai petugas kebersihan, bukankah itu memalukan?"
Orang-orang yang lewat mulai berkumpul di sekitar mereka, dengan mengecam Ge atas perbuatannya tersebut.
Ge menyadari bahwa perbuatannya salah.
Dia dan rekannya berusaha melarikan diri.
Rencana pelariannya digagalkan oleh beberapa masyarakat setempat yang berada disitu.
Pada titik ini, Ge bahkan mencoba membenarkan tindakannya dan menyalahkan si petugas kebersihan.
Ge berteriak: "Dia mengizinkan saya memukulinya!"
Polisi dipanggil dan menangkap Ge bersama teman wanitanya.
Dari hasil pemeriksaan polisi, Ge mengatakan bahwa ia baru saja pulang dari luar negeri dan tidak biasa dengan ada istiadat setempat.
Lantas apa hubungannya dengan memukuli petugas kebersihan itu dengan adat istiadat setempat? tidak adat di negara manapun memukuli petugas kebersihan yang sedang melakukan kewajibannya membersihkan sampah!.
Ge juga harus di skors oleh Universitas Shaanxi tempatnya mengajar dan pihak Universitas akan mengkaji kembali profil dan latar belakang Ge sebagai dosen di kampus mereka.
(*)