Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID -Seorang ibu berikut ini alami hidup yang sungguh luar biasa.
Dia adalah ibu dengan 2 anak yang menderita penyakit 'kulit terbakar'.
80 persen tubuhnya tersiksa dengan penyakit yang mnegerikan ini.
Lisa Eustice adalah seorang ibu dari Prescott Valley, Arizona, Amerika Serikat (AS).
Bukan hanya merubah kondisi tubuhnya, penyakit ini juga mampu merusak suasana hatinya.
Penyakitnya ini didiagnosis sejak usianya 24 tahun.
Penyakit ini membuat si penderita merasa terbakar, kulit merah merona, dan retak-retak.
Lisa menggambarkan derita yang dialaminya seperti 'bergerak pada pecahan kaca'.
Dikutip wartawan Grid.ID dari Metro.Co.Uk, 7 bulan yang lalu dia mengunjungi Klinik Mayo.
Klinik Mayo mengatakan bahwa mereka, "Tak pernah melihat kasus separah ini."
Melihat kondisi Lisa, mereka segera memulai pendekatan perawatan yang sungguh berbeda.
Lisa optimis kini dia tengah dalam perjalanan menuju kesembuhan total.
Harapan tinggi melambung, dia akan bebas dari rasa sakit dan penampilan tubuhnya akan membaik secara drastis.
"Apa yang saya alami telah menjadi yang terburuk dalam hidup saya," ungkapnya.
"Sebelumnya saya belum pernah mengalami hal seperti ini."
"Kulit kasar menutupi kedua kakiku."
(Baca juga: Begini Penampilan Miliarder Muda, Medina Zein Saat Menghadiri Resepsi Laudya Cynthia Bella dan Engku Emran)
Penyakit ini berada di pergelangan kaki, bagian punggung, lengan, perut, dan dada.
Di beberapa sudut wajahnya juga nampak penyakit ini.
"Sepertinya kulit saya terbakar, warnanya merah, serta nyeri dengan sebagian besar kulit mengelupas."
Penyakit yang diderita oleh Lisa dapat disebut Psoriasis.
Psoriasis adalah penyakit di mana sel kulit bereproduksi secara lebih cepat daripada orang normal.
Ini membuat kulit menjadi begitu kering.
Karena sangking keringnya kulit, sejumlah kulit mulai mengelupas, atau bisa saja berakhir dengan pendarahan.
Saat terjadi hal seperti inilah segera muncul sensasi seperti terbakar.
(Baca juga: Bak ‘Dikutuk’ Tak Pernah Menua, Penampilan Wanita Berusia Setengah Abad Ini Seperti Anak ABG)
Lisa mengungkapkan, "Rasa sakit mengubah pikiran."
"Tak ada kelegaan."
"Rasa gatalnya begitu kuat dan kamu tak bisa menggaruknya karena akan muncul banyak darah."
"Saya beruntung karena pergi ke Klinik Mayo."
(Baca juga: Naik Mobil Golf ke Pernikahan Bella, Begini Tampilan Bunga Citra Lestari, Pantesan Ashraf Lengket Terus!)
Penyakitnya mulai dapat ditangani berkat sebuah obat biologis terbaru yang baru saja diproduksi.
Klinik Mayo memberi harapan bagi Lisa.
"Pada titik ini saya melihat kelegaan dari pengobatan yang saya terima."
Dirinya berharap agar penyakit yang dideritanya segera bisa disembuhkan.
(Baca juga: Astaga, Wanita Diperkosa di Depan Suami dan Anak, Pelaku Ancam Lakukan Hal ini Sehingga Suami Korban Terpaksa Menurut)
Hampir 25 tahun Lisa telah bergelut dengan penyakit mengerikan ini.
Gejala penyakit ini berubah menjadi buruk saat dia melahirkan anak laki-lakinya di tahun 2002.
Sejak saat itu kondisinya perlahan makin buruk.
"Sebelumnya saya menderita gejala pada lutut, siku, dan kulit kepala saya."
(Baca juga: Beginilah Jadinya Jika Cowok Berdandan Mirip Princess Syahrini, Syantik Cetar Ulala....)
Secara perlahan beberapa bagian tubuh berubah hingga hampir seluruh tubuh.
Psoriasis membuat Lisa akhirnya berhenti dari pekerjaannya.
Dari apa yang dikatakan oleh dokternya, "Peristiwa besar dalam hidup seperti kehamilan dan tekanan pada tubuh ternyata dapat memicu masalah lain."
Gejala Psoriasis yang dialami oleh Lisa dapat terjadi karena dia depresi dan sedang menderita radang sendi.
Ini tentu mengganggu mobilitasnya sebagai seseorang yang punya pekerjaan.
"Aku tak dapat bekerja."
"Bukan hanya pada kulit, tapi saya juga mengalai radang sendi dan juga pada jaringan halus.
"Saya adalah ekstrovert, saya mencintai orang dan berinteraksi dengan publik."
(Baca juga: Hadir di Resepsi Bella - Engku Emran, Segini Harga Dress dan Tas yang Dikenakan Prilly Latuconsina)
"Namun kamu dinilai dari tampilanmu."
"Ini sangat sulit dan menyebabkan saya sangat depresi."
Dengan stigma penyakit yang dideritanya, Lisa harus berusaha untuk menyembunyikan dirinya.
Dia mulai menutupi bagian-bagian tubuh yang tak pantas dilihat.
Bahkan itu dia lakukan saat musim panas tiba.
Stigma buruk tentang penyakitnya membuat muncul lebih banyak masalah.
Kembali dikutip dari Metro.Co.Uk, penyakit Autoimmune setidaknya dialami oleh 3 persen dari populasi penduduk Bumi.
Kurang lebih ada 125 juta orang di seluruh dunia yang mengalami jenis penyakit seperti ini.
Penyakit Autoimmune berkembang ketika sistem kekebalan pada tubuh justru menganggap sel sehat menjadi suatu ancaman.
Sistem kekebalan tubuh sendiri berfungsi untuk melindungi tubuh dari penyakit.
Akibat diagnosis yang salah oleh sistem kekebalan tubuh, sel sehat tersebut yang justru diserang.
Penyakit ini sebenarnya tak menular secara harfiah lewat sentuhan kulit secara langsung.
(Baca juga: Pulau di Kolombia ini Jadi Mimpi Buruk Setiap Istri, Pengunjungnya Bebas Intim dengan 60 'Bidadari', 24 Jam Non Stop!)
Namun karena tampilan kulit yang cenderung mengerikan, ini membuat para penderita Psoriasis dapat menularkan penyakit.
Beruntung, akhirnya hidup Lisa dipermudah.
Kondisinya kian membaik.
"Saya tak lagi memiliki rasa sakit yang membuat saya dapat menderita seperti sebelumnya."
(Baca juga: Hidup Dalam Era Pengawasan Massal, Inilah 5 Aplikasi Smartphone yang Bisa Lindungi Aktivitasmu di Dunia Daring)
Tapi dia mengakui masih ada keterbatasan.
Lisa berharap bahwa sejumlah obat dapat membantu dirinya agar segera dapat pulih seperti sedia kala.(*)