Dibalik kap mesin sudah nggak lagi pakai mesin 1.200 cc, tapi sudah pakai mesin berkapasitas 1.300 cc.
Untuk generasi ke- 2 Toyota kijang sudah diproduksi dalam bentuk minibus.
Dengan perubahan ini, masyarakat semakin menyadari utilitas dan peran Toyota Kijang yang tidak lagi sebatas kendaraan niaga.
Toyota Kijang generasi ke-2 ini, dapat julukan dari masyarakat sebagai Kijang Doyok.
Dapat julukan seperti itu, bisa jadi lantaran sosoknya yang kotak – kotak kerempeng diidentikkan dengan tokoh kartun Doyok di Pos Kota.
Bisa juga lantaran baik Doyok maupun Kijang sama – sama populer saat itu dan dianggap ikon potret rakyat Indonesia sesungguhnya.
Setelah 2 tahun di produksi, respon masyarakat cukup tinggi pada Kijang Doyok.
Makanya kemudian dilakukan perubahan pada sektor mesin yang pakai tipe 5K, dengan kapasitas 1.500 cc.
Model Family yang merupakan minibus 3 pintu (2 di depan dan 1 di samping kiri).
Semua kursi menghadap ke depan dan dapat memuat 7 penumpang.
Lalu ada model Commando, minibus 4 pintu (dengan pintu paling belakang tipe ambulan yang terbagi dua membuka ke kedua sisi).
Kursi paling belakang saling berhadapan, sehingga total penumpang yang bisa diangkut ada 8 penumpang.
Era Kijang Doyok berakhir, saat akhir 1986 diluncurkan Toyota Kijang dengan bodi yang ada lekukannya.(*)