Find Us On Social Media :

Wow! Saat Kijang Buaya Berganti Jadi Kijang Doyok, Ini Loh yang Sesungguhnya Terjadi

By Octa Saputra, Rabu, 11 Oktober 2017 | 00:28 WIB

Toyota Kijang generasi ke-2 (1981-1985)

Grid.ID - Percaya nggak percaya, uniknya masyarakat Indonesia malah jadi inspirasi bagi perkembangan Toyota Kijang.

Dari yang awalnya hanya diciptakan sebagai kendaraan niaga, kemudian berubah menjadi kendaraan keluarga.

Oh ya, kalau boleh sedikit mengulang bahwa Toyota Kijang itu diciptakan pertama dengan model pick up.

Waktu itu (1970-an) pemerintah mendorong industri otomotif untuk mengembangkan Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana (KBNS).

Toyota Kijang kali pertama diperkenalkan sebagai KBNS, pada 1977 dan pakai mesin 3K yang berkapasitas 1.200 cc.

Berjalannya waktu, Toyota Kijang yang juga terkenal dengan sebutan Kijang Buaya itu nggak hanya jadi kendaraan niaga.

Konsumen pemilik Toyota Kijang, juga menggunakan sebagai mobil penumpang termasuk untuk membawa keluarga.

Kenyataan dilapangan yang seperti itu, kemudian mendorong perusahaan karoseri untuk memproduksi bodi minibus.

Itu juga yang kemudian membuat PT Toyota Astra Motor, memproduksi generasi ke-2 Toyota Kijang (1981-1985).

Pada generasi berikutnya ini, Toyota Kijang tampil dengan beberapa perubahan.

Diantaranya seperti engsel pintu yang sebelumnya di Kijang Buaya ada di luar, generasi ke-2 ini sudah tersembunyi.

Juga pada bagian kap mesin sudah nggak overlap sampai ke sisi bodi, sehingga saat dibuka nggak menganga seperti moncong buaya.

Dibalik kap mesin sudah nggak lagi pakai mesin 1.200 cc, tapi sudah pakai mesin berkapasitas 1.300 cc.

Untuk generasi ke- 2 Toyota kijang sudah diproduksi dalam bentuk minibus.

Dengan perubahan ini, masyarakat semakin menyadari utilitas dan peran Toyota Kijang yang tidak lagi sebatas kendaraan niaga.

Toyota Kijang generasi ke-2 ini, dapat julukan dari masyarakat sebagai Kijang Doyok.

Dapat julukan seperti itu, bisa jadi lantaran sosoknya yang kotak – kotak kerempeng diidentikkan dengan tokoh kartun Doyok di Pos Kota.

Bisa juga lantaran baik Doyok maupun Kijang sama – sama populer saat itu dan dianggap ikon potret rakyat Indonesia sesungguhnya.

Setelah 2 tahun di produksi, respon masyarakat cukup tinggi pada Kijang Doyok.

Makanya kemudian dilakukan perubahan pada sektor mesin yang pakai tipe 5K, dengan kapasitas 1.500 cc.

Model Family yang merupakan minibus 3 pintu (2 di depan dan 1 di samping kiri).

Semua kursi menghadap ke depan dan dapat memuat 7 penumpang.

Lalu ada model Commando, minibus 4 pintu (dengan pintu paling belakang tipe ambulan yang terbagi dua membuka ke kedua sisi).

Kursi paling belakang saling berhadapan, sehingga total penumpang yang bisa diangkut ada 8 penumpang.

Era Kijang Doyok berakhir, saat akhir 1986 diluncurkan Toyota Kijang dengan bodi yang ada lekukannya.(*)